NTT Minta Tanggal Coblosan Pemilu Legislatif Digeser

9 April Bertepatan dengan Hari Kamis Putih

NTT Minta Tanggal Coblosan Pemilu Legislatif Digeser
NTT Minta Tanggal Coblosan Pemilu Legislatif Digeser
JAKARTA - Provinsi Nusa Tenggara Timur meminta agar jadwal pemilu legislatif pada 9 April 2009 digeser. Tak kunjung mendapat jawaban, kemarin sejumlah pemuka agama NTT kembali mendatangi Komisi Pemilihan Umum (KPU) demi menegaskan keseriusan pernyataan sikap mereka tersebut.

''Kami minta KPU mempertimbangkan kembali waktu pemilu karena pada tanggal itu (9 April) bertepatan dengan hari besar salah satu umat beragama,'' ujar Flory Mekeng, kepala Badan Kesejahteraan Pembangunan dan Perlindungan Masyarakat (Kesbanglinmas) Provinsi NTT, di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta.

Pemuka agama yang hadir ke KPU adalah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) NTT Abdul Kadir Makarim, Ketua Parisada Hindu-Budha I Gusti Made Putra Kusuma, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama NTT Romo Agustinus Parera, serta Ketua Persekutuan Gereja Pentakosta Indonesia NTT Pendeta Victor F.B. Sumlang.

Menurut Mekeng, kedatangan para tokoh agama itu adalah untuk menindaklanjuti aspirasi yang mereka sampaikan pada 21 Januari lalu. Saat itu mereka mengimbau agar KPU bisa menggeser jadwal pemilu. Sebab, 9 April merupakan Kamis Putih bagi masyarakat NTT yang beragama Nasrani. ''Kami datang kembali karena belum mendapat jawaban dari KPU,'' ujarnya.

JAKARTA - Provinsi Nusa Tenggara Timur meminta agar jadwal pemilu legislatif pada 9 April 2009 digeser. Tak kunjung mendapat jawaban, kemarin sejumlah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News