NTT Minta Tanggal Coblosan Pemilu Legislatif Digeser

9 April Bertepatan dengan Hari Kamis Putih

NTT Minta Tanggal Coblosan Pemilu Legislatif Digeser
NTT Minta Tanggal Coblosan Pemilu Legislatif Digeser
Pada pertemuan itu, para tokoh agama NTT kembali mengajukan tiga hal yang harus diperhatikan KPU. Para tokoh meminta kepada KPU agar aspirasi yang disampaikan masyarakat NTT adalah murni karena kesibukan hari keagamaan. Dengan mengubah hari pemilu di NTT, hal itu bisa menjalin kerukunan antarumat beragama.

Mereka juga meminta agar KPU dan pemerintah menghargai setiap peristiwa keagamaan, terutama pekan suci Paskah di NTT. Sebagai informasi, rangkaian pelaksanaan Paskah dimulai Minggu 5 April malam sampai Selasa 13 April. ''Karena itu, permintaan terakhir kami adalah supaya pemilu legislatif di NTT dimundurkan ke 15 April atau dimajukan ke 6 April 2009,'' ungkap Mekeng.

Dia menyatakan, pelaksanaan rangkaian Paskah itu harus menjadi apresiasi bagi KPU dan pemerintah. Sebagai hari besar keagamaan, seyogianya pemerintah menghargai hal tersebut. ''Jika pemilu tetap digelar 9 April, sebagian besar rakyat NTT akan memilih menghormati pekan suci dan akan mengorbankan hak suaranya atau memilih golput,'' ujarnya mengingatkan.

Pernyataan Mekeng itu diperkuat Ketua MUI NTT Abdul Kadir Makarim. Menurut dia, bukan hanya di kalangan Kristiani, umat Islam di NTT juga mendukung usul tersebut. ''Masalah kebersamaan di NTT sudah terjalin. Kami tidak mau sampai terjadi lagi kerusuhan Kupang seperti pada 1998 silam karena hal tersebut masih membekas sampai sekarang,'' tegasnya.

JAKARTA - Provinsi Nusa Tenggara Timur meminta agar jadwal pemilu legislatif pada 9 April 2009 digeser. Tak kunjung mendapat jawaban, kemarin sejumlah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News