Nurul Arifin Bilang Meniadakan Presidential Threshold Malah Berbahaya
"Kalau pun mau diperdebatkan mungkin hanya persoalan angka, tetapi tetap pada prinsipnya, yaitu presidential threshold harus tetap ada," tegas Nurul Arifin.
Sementara itu, juru bicara Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi menyebut parpolnya setuju PT bisa menjadi 0 persen.
Menurut Viva, PT 0 persen akan berpotensi memunculkan dan menumbuhkan tunas-tunas baru bagi kepemimpinan bangsa dan negara.
"Sebab, sudah tidak ada lagi pembatasan dalam pengusulan pasangan calon oleh partai politik atau gabungan partai politik," ujarnya.
Selain itu, kata Viva, PT 0 persen menghilangkan kesan dan persepsi negatif kepada partai politik yang dianggap pembajak sistem demokrasi Pancasila.
"Saya yakin, meskipun PT 0 persen, tidak seluruh partai politik akan menyalonkan kadernya di Pilpres," tutur dia. (ast/jpnn)
Waketum Partai Golkar Nurul Arifin menilai Presidential Threshold malah berbahaya dalam sistem politik di Indonesia. Simak penjelasannya
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Aristo Setiawan
- Analisis Pengamat soal Kans Bobby Nasution di Pilkada Sumut
- Ada Potensi Terjadi Kejahatan dari Rekam Jejak Digital, Hati-Hati
- Paulus Waterpauw Maju Pilgub Papua, Ini Respons Golkar dan Hanura
- Gelar Halalbihalal Ketua Wilayah se-Indonesia, PPP Makin Solid
- BSN Partai Golkar Optimistis Capai Target 70 Persen di Pilkada 2024
- Bukan Ridwan Kamil, Golkar Jagokan Sosok Ini sebagai Bacagub DKI