Obat Jamkesmas Kosong Karena Defisit Anggaran

Obat Jamkesmas Kosong Karena Defisit Anggaran
Obat Jamkesmas Kosong Karena Defisit Anggaran
KUPANG--Saling lempar tanggung jawab terus terjadi pada manajemen RSU Prof Dr WZ Yohannes Kupang akan kekosongan obat Jamkesmas. Kejadian tersebut berakibat kepada pelayanan pasien, bahkan membebankan pasien karena harus membeli obat di apotek lain.

Sebelumnya, keterlambatan obat Jamkesmas karena panitia yang tidak benar, namun selanjutnya manajemen RSU Kupang menyatakan obat Jamkesmas sudah ada, namun hingga saat ini masih kosong. Sehingga, pasien Jamkesmas harus mengeluarkan biaya pribadi. Anehnya, manajemen umum dan keuangan RSU Kupang mengatakan, untuk penanganan obat Jamkesmas telah terjadinya defisit anggaran Jamkesmas selama tiga bulan kedepan.   

"Saat ini anggaran Jamkesmas telah terjadi defisit selama tiga bulan kedepan dan seharusnya kekosongan obat Jamkesmas tidak boleh terjadi,” tegas Direktur RSU Kupang, Alphonsius Anapaku yang dikonfirmasi melalui Wakil Direktur Umum dan Keuangan, Yudith M Kota terkait penanganan kekosongan obat Jamkesmas dan dugaan habisnya anggaran Jamkesmas.

Ditanya berapa besar defisit, Yudith mengatakan, dirinya tidak tahu berapa besar, tapi yang pasti telah terjadi defisit. Dijelaskan, defisit tersebut terjadi karena adanya pengalihan anggaran dari beberapa belanja lain ke pengadaan obat Jamkesmas. Ditanya apakah karena anggaran Jamkesmas habis sehingga dialihkan dari anggaran lain, Yudith enggan menjawab sambil mengalihkan pembicaraan pada pengembalian uang pasien.

KUPANG--Saling lempar tanggung jawab terus terjadi pada manajemen RSU Prof Dr WZ Yohannes Kupang akan kekosongan obat Jamkesmas. Kejadian tersebut

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News