Obsesi Soesilo Toer, Doktor yang jadi Pemulung Sampah (2)

Obsesi Soesilo Toer, Doktor yang jadi Pemulung Sampah (2)
Soesilo Toer dan lukisan Pramoedya Ananta Toer bersama wartawan Jawa Pos Radar Kudus Noor Syafaatul Udhma di Perpustakaan Pataba Blora. Foto: NOOR SYAFAATUL UDHMA/RADAR KUDUS

Kalau malam Soes memulung sampah sampai dini hari. Siang juga masih sering keluyuran. Sesekali menghadiri undangan sebagai narasumber. Menulis dilakukan kalau ada mood. Waktunya tak tentu.

Meski tak memiliki HP dan jarang menonton televisi, pikiran Soes nyambung dengan perkembangan kehidupan ekonomi, sosial, dan politik terkini. Baik di tanah air maupun di belahan dunia yang lain. Banyak orang yang bersalaturrahmi ke rumahnya. Menyampaikan berbagai macam informasi.

Dia menjalani hidup apa adanya. Tanpa beban. Itulah, katanya, yang membuat umurnya panjang. ”Ngobrol dengan anda seperti, sama artinya memperpanjang usia saya seminggu,’’ kelakar Soesilo Toer.

Kini Soes telah berusia 81 tahun (lahir 1937). Genapnya nanti 17 Februari mendatang. Itu berarti tinggal dua bulan lagi dia menyamai Pram (6 Februai 1925 - 30 April 2006). Fisiknya masih prima. ”Saya yakin usia saya bisa mengalahkan Pram,’’ obsesinya lagi. Semoga. (bersambung/ris)

Soesilo Toer adalah doktor ekonomi politik yang kini menjadi pemulung sampah, merupakan adik kandung Pramoedya Ananta Toer.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News