Oknum PNS Bantah Jadi Pemeran Video Mesum

jpnn.com - SAMARINDA--Kasus video mesum yang beredar di situs Youtube, langsung dibantah EA (27), yang diduga menjadi pemerannya. EA yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) di salah satu instansi di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim, mengatakan kalau pemeran video porno berdurasi 2 menit, 50 detik tersebut bukan dirinya.

EA juga membantah jika dirinya telah mengadukan adanya video mesum yang beredar di dunia maya tersebut. Ia mengaku hanya melaporkan pembajakan yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggungjawab.

"Bukan saya yang ada di video itu. Saya juga tidak melaporkan video tersebut ke polisi. Saya hanya melaporkan adanya foto-foto yang disebar di 2 akun pribadi saya," tutur EA, yang dikonfirmasi Sapos.

EA mengatakan, dirinya tak mau nama baiknya tercemar karena kasus tersebut. Itulah sebabnya ia meminta agar ada bantahan terkait kasus tersebut.
"Yang saya laporkan adalah kasus dua akun saya yang diretas, bukan masalah video porno tersebut," terangnya.

Sementara itu saat dikonfirmasi terpisah, Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arief Prapto S, melalui Kasat Reskrim Kompol Feby DP Hutagalung SIK menyatakan, EA dan keluarganya, Kamis (29/8) lalu kembali datang ke markas Polresta Samarinda. Tujuannya adalah mengadukan adanya video mesum yang bertuliskan nama yang sama dengan nama di Facebook dan Twitter pribadi EA, yang sebelumnya lebih dulu diretas.

"Kalau tidak pelapor (EA, Red) yang melapor, pastinya kami juga tidak akan tahu ada video tersebut. Kami yang mengetahui ada video tersebut, langsung mengambil tindakkan memblokirnya sebelum semakin banyak yang melihat dan beredar luas. Sekarang video yang dimaksud sudah tidak ada lagi," kata Feby.

Mengenai siapa pemeran pasti dalam video yang diupload pada 27 Agustus 2013 dan sudah ditonton sebanyak 38 kali tersebut, polisi belum bisa memastikannya. Karena yang lebih tahu siapa pemeran video tersebut, adalah orang yang menyebarkan video tersebut.

"Ini yang masih kami telusuri siapa orangnya. Kami berusaha memburu dan menangkap pelaku, agar tidak semakin banyak foto maupun video mesum yang disebar pelaku di internet," pukasnya. (oke/upi)