Oknum PNS Ngaku Kanit Buser, Hasil Penipuan untuk Pacar

Oknum PNS Ngaku Kanit Buser, Hasil Penipuan untuk Pacar
Kasatreskrim Polres Mataram AKP Joko Tamtomo (duduk, tengah) menunjukkan barang bukti berupa korek berbentuk pistol, yang digunakan Selamat Mulyono dalam aksi tipu-tipunya, Senin (31/12). Foto: Didit/Lombok Pos/JPNN.com

jpnn.com, MATARAM - Seorang oknum PNS di Lombok Barat, NTB, bernama Selamat alias Erik, mengaku sebagai Kanit Buser Polres Mataram. Dia diringkus tim Resmob 701 Polres Mataram atas sejumlah pengaduan dan laporan tindak pidana penipuan sebanyak ratusan juta rupiah.

Kasatreskrim Polres Mataram AKP Joko Tamtomo mengatakan, berdasarkan laporan ada tiga orang menjadi korban penipuan Erik. Sebagian korban juga telah menyerahkan sejumlah uang atas iming-iming yang dijanjikan pelaku.

”Pelaku ini mengaku sebagai polisi, tapi polisi gadungan,” kata Joko. Kepada korbannya, Erik mengaku bertugas di Polres Mataram. Menjabat sebagai Kanit Buser dengan pangkat AKP.

Aksi tipu-tipunya menyasar Sri, warga Perumnas, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram. Bermodal korek api yang berbentuk pistol, Erik menawari Sri untuk membeli barang sitaan polisi dari hasil kejahatan. Sri yang mempercayai omongan Erik, menyerahkan uang sebanyak Rp 41.750.000.

Penipuan Erik berlanjut. Joko mengatakan, pelaku bahkan meminta uang kepada empat relawan evakuasi korban gempa yang berasal dari Surabaya. Masing-masing dari mereka dimintai sebanyak Rp 1 juta hingga Rp 2 juta. ”Ada juga korban dari relawan gempa kemarin,” ujar dia.

Selanjutnya, Erik kembali melakukan penipuan Oktober 2018. Kali ini korbannya bernama Wulan. Pria asal Desa Bajur, Lombok Barat (Lobar) ini menjanjikan meluluskan anak korban sebagai pegawai BNN.

”Korban lalu menyerahkan uang sebanyak Rp 120 juta,” terang Joko.

Karena memang berniat menipu, janji Erik kepada korbannya tidak pernah diwujudkan. Erik menghilang selama hampir dua bulan setelah penipuannya terhadap Wulan.

Seorang oknum PNS di Lombok Barat mengaku sebagai kanit buser Polres Mataram, melakukan sejumlah penipuan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News