Onderdil Mobil Esemka Ditahan Bea Cukai

Kemendikbud Optimalkan Onderdil Lokal

Onderdil Mobil Esemka Ditahan Bea Cukai
Onderdil Mobil Esemka Ditahan Bea Cukai
Tim penyusun legal opini ini juga menduga, ada campur tangan pihak tertentu untuk menghambat produksi massal mobil Esemka. Namun, mereka tidak ingin kreatifitas siswa SMK membuat mobil Esemka ini dibenturkan dengan mobil produksi ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek). "Keduanya harus bisa bersinergi," tutur dia.

 

Bayu dan rekan-rekannya menyatakan, sejatinya memang roh siswa SMK dalam menciptakan mobil Esemka ini tetap pada urusan pendidikan. Dia mengatakan, meski fokus untuk urusan pendidikan, ada SMK di beberapa daerah yang sudah memproduksi massal mobil cintaan sendiri. "Tapi yang terekspose publik fokus mobil Esemka yang dipakai Joko Widodo," tandasnya.

 

Dalam jangka panjang, jika pemerintah niat menjadikan Esemka sebagai cikal bakal mobil nasional, harus ada perlindungan dalam proses produksi. Diantaranya adalah, kejelasan siapa yang wajib menggunakan mobil Esemka. Upaya ini bisa dilakukan Presiden SBY dengan mengeluarkan Inpres penggunaan mobil Esemka untuk kendaraan operasional instansi kementerian.

 

Direktur Pembinaan SMK Joko Sutrisno menegaskan, upaya produksi mobil Esemka terus digenjot tahun ini. Dia mengakui, pembuatan mobil Esemka seperti Kiat Esemka masih menggunakan onderdil luar negeri. "Tapi prosentasenya sedikit sekali. Lebih dari 80 % onderdil atau koponennya buatan lokal," tandasnya.

 

JAKARTA - Impian mobil Esemka sebagai cikal bakal mobin nasional terus digenjot. Diantara trobosan yang sudah dirancang adalah, optimalisasi penggunaan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News