Orang Tua Mahasiswa Korban Tewas Saat Aksi Demo di Kendari Mengadu ke KPK
Sedangkan ibu dari Almarhum Yusuf menyampaikan hal yang sama yaitu mencari keadilan serta menanyakan kenapa anak mereka harus ditembak. Sampai saat ini sudah lebih tiga bulan, keluarga merasa heran polisi belum mengungkap pelakunya.
Febri menerangkan bahwa keluarga itu mengharapkan pemerintah mendengar keluhan mereka lewat kunjungan ke KPK.
Lebih lanjut kata Febri, Agus Rahardjo menyatakan bahwa Randi dan Yusuf merupakan pahlawan. Bahkan Agus mengusulkan ada ruangan di KPK dinamai dengan Randi dan Yusuf.
Agus, kata Febri, memandang hal itu penting sebagai pengingat pegawai KPK bahwa perjuangan melawan korupsi sangat berat. "Pengorbanan anak-anak tersebut adalah perjuangan untuk melawan pelemahan KPK," tambah Febri.
Febri juga mengharapkan semua pihak terus berjuang dalam memberantas korupsi, sekaligus meminta kasus-kasus ini diungkap. Termasuk juga korban-korban lain yang berjuang untuk pembarantasan korups.
Dalam pertemuan ini, hadir juga istri Almarhum Munir Said Thalib, Suciwati, Usman Hamid dan sejumlah pegawai KPK. (tan/jpnn)
Pihak orang tua mahasiswa yang menjadi korban dalam demonstrasi di Kendari mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Perkuat Integrasi Keluarga Karyawan, BTN Gandeng KPK
- Bagaimana Sikap KPK soal Istri Rafael Alun yang Diduga Terima Aliran Uang Korupsi
- 5 Berita Terpopuler: Pengangkatan Honorer Mendesak, SK PPPK Setara PNS, Sama-Sama Harus Loyal dan Berintegritas
- Usut Kasus Investasi Bodong, KPK Bakal Panggil Dirut Taspen Antonius Kosasih
- KPK Tetapkan 2 Tersangka Baru terkait Kasus Korupsi Amarta Karya
- Usut Kasus Korupsi, KPK Panggil Senior Vice President Investasi PT Taspen