Ortu Terduga Teroris Sebut Anaknya Pendiam Seperti Telah Dicuci Otak

Ortu Terduga Teroris Sebut Anaknya Pendiam Seperti Telah Dicuci Otak
Rumah terduga teroris RS yang berada di Jl. Samratulangi, Kelurahan Penengahan, Kecamatan Kedaton, Bandarlampung, terlihat sepi, Minggu (10/3). FOTO M. TEGAR MUJAHID/RADARLAMPUNG.CO.ID

jpnn.com, BANDARLAMPUNG - DM, 46, akhirnya angkat bicara pasca-anaknya RS, 23, terduga teroris ditangkap Densus Antiteror 88 di rumahnya, Sabtu (9/3) malam.

DM menjelaskan, anaknya pernah meninggalkan rumah tanpa seizin dirinya.

“Selama satu bulan dia meninggalkan rumah tanpa sepengetahuan kami. Waktu itu dia mengajak adiknya tanpa bawa pakaian dan hanya membawa motor,” ujar DM kepada radarlampung.co.id, Minggu (10/3) sore.

Setelah pergi dari rumah, sekitar satu bulan kepergiannya, RS dan adiknya kembali pulang. Namun sesampai di rumahnya itu motor yang ia bawa dulu tak pernah terlihat lagi. “Saat ditanya, motor itu dijualnya. Dan kami tanya mereka pergi kemana, RS hanya berkata ia pergi ke Serang, Banten,” jelasnya.

Semenjak pulang itulah, lanjut DM, anaknya tersebut menjadi pendiam. Tidak mau bertegur sapa juga tidak bercerita apa-apa terkait kegiatannya di Serang. “Selama satu bulan di rumah banyak sifat-sifatnya yang berubah seperti pergi tidak bilang. Kuat dugaan kami saat pergi ke Banten itu otak dia ini sudah dicuci,” tandasnya. (ang/sur)

 


DM, 46, akhirnya angkat bicara pasca-anaknya RS, 23, terduga teroris ditangkap Densus Antiteror 88 di rumahnya, Sabtu (9/3) malam.


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News