Pabrik Obat Keras Ilegal Terbongkar, Brigjen Krisno: Ini yang Terbesar
"Sebelumnya kami juga pernah temukan, tetapi pengalaman kami, ini yang paling besar, dari mesinnya maupun luas tempatnya, dan kelengkapan," kata tutur Brigjen Krisno.
Walakin, Bareskrim belum menemukan keterlibatan warga negara asing dalam kasus tersebut, meskipun sejumlah bahan baku obat didatangkan dari luar negeri.
Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Yogyakarta Dewi Prawitasari menyebut industri pembuatan obat ilegal yang terbongkar oleh polisi itu sangat besar karena jumlah produksinya yang luar biasa.
Bahkan, kata Dewi, ditemukan juga ada salah satu pil yang sudah dilarang diproduksi dan nomor izin edarnya sudah tidak diperpanjang lagi oleh pemerintah, karena kecenderungan untuk disalahgunakan lebih mudah.
"Jadi produk ini sebenarnya memang masih kita temukan di peredaran, dan di mana-mana ditemukan yang ilegal, artinya produsennya ilegal, dan tempat produksi juga ilegal," katanya. (antara/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Brigjen Krisno Siregar menyebut produksi obat keras ilegal di Yogyakarta yang dibongkar oleh Bareskrim Polri adalah yang terbesar.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Pengemudi Arogan Berpelat Mobil Dinas TNI Palsu Mengaku Adik Jenderal
- Nasabah KUR BRI, Sate Klathak Pak Pong jadi Primadona Wisata Kuliner saat Mudik ke Yogyakarta
- 19 Kg Sabu-Sabu dari Malaysia Akan Diedarkan di Indonesia
- Menyelundupan 19 Kg Sabu-Sabu dari Malaysia, 5 Tersangka Diringkus Bareskrim
- Bareskrim Diminta Usut Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert
- BPOM Sidak Ratusan Klinik Kecantikan, Lebih dari 50 Ribu Produk Berbahaya Disita