Pak Buwas Bongkar Tiga Sindikat Internasional Narkoba Sekaligus

jpnn.com - JAKARTA - Badan Narkotika Nasional (BNN) baru saja membongkar tiga jaringan pengedar narkotika sindikat internasional. Dari penindakan tiga sindikat narkoba internasional yang punya jejaring di Malaysia, Nigeria dan Taiwan itu, BNN menyita 13,9 kilogram sabu-sabu dan membekuk tujuh tersangka.
Kepala BNN Komjen Budi Waseso dalam rilis kasus di kantornya di bilangan Cawang, Jakarta Timur mengatakan, pengungkapan itu merupakan hasil penelusuran di beberapa lokasi. “Yakni di Berau, Bone, Yogyakarta dan Tangerang," katanya, Rabu (20/4).
Pria yang biasa disapa Buwas ini menjelaskan, untuk pengungkapan sindikat narkoba internasional asal Malaysia berawal ketika BNN pada 4 April lalu membekuk HEN (31). Dari penelusuran BNN, HEN merupakan kurir yang membawa sabu-sabu dari Malaysia dengan tujuan ke Samarinda. Ia berencana menempuh rute Tarakan - Tanjung Selor - Samarinda.
Namun saat HEN melintas di Berau, Kalimantan Timur, petugas langsung membekuknya. Bersama HEN ada pula seseorang berinisial ASH (41) yang bertugas sebagai pengawas peredaran sabu-sabu.
"Dari mereka kami berhasil menyita sabu seberat 2,839 gram. Setelah dilakukan pendalaman, kami juga berhasil mengamankan kembali sabu-sabu seberat 8.000 gram,” tutur Buwas.
Dari pengembangan penyidikan, ternyata HEN dan ASH merupakan anggota sindikat narkoba yang dikendalikan oleh seorang napi yang kini mendekam di lapas Tarakan, Kalimantan Utara. “Ini masih kami kembangkan," ujarnya.
Selain itu BNN pada Kamis pekan lalu (14/4) menggagalkan transaksi sabu-sabu seberat 688,7 gram di depan sebuah ruko di daerah Poris, Tangerang yang melibatkan jaringan Nigeria. Tersangkanya adalah YAK (37) dan ISK (39) yang kini sudah ditahan.
Buwas menjelaskan, untuk kasus narkoba di Tangerang itu bermula ketika anak buahnya mengintai YAK di sebuah hotel di Yogyakarta. Dia terendus hendak membawa sabu-sabu ke Jakarta untuk ISK.
- Belum 100 Hari Dilantik, Pramono Rombak 59 Pejabat Eselon Termasuk Wali Kota
- Menteri Rini Mengenang Masa Kuliah, jadi CPNS 1990, Kisah Hidup Tidak Selalu Mulus
- YATBL Laporkan Muhammad Kadafi ke Bareskrim Polri
- Kementerian BUMN Tunjuk Rivan Purwantono Sebagai Direktur Utama Jasa Marga
- KUHAP Baru Diharapkan Tingkatkan Kepercayaan Publik pada Sistem Hukum
- Bhikkhu Thudong Singgah di Kantor Gubernur Jateng, Luthfi Dukung Penuh