Pak Dahlan Cita-citanya Tinggi

Pak Dahlan Cita-citanya Tinggi
Aji Santosa dipeluk Dahlan Iskan. Foto: dok.JPNN

Sebelumnya udah pernah main film?
Udah pernah, tapi film pendek. Kalau layar lebar udah ada tujuh film.

Di film 'Sepatu Dahlan' yang belum pernah kamu lakuin dari film-film sebelumnya apa aja?
Enggak pakai alas kemana-mana sama nembang.

Kesulitan enggak buat ngelakuin dua hal itu?
Awalnya iya, tapi aku biasain kalau di rumah enggak pakai sandal. Pertamanya sakit sih, tapi karena udah mulai biasa jadi enggak begitu sakit lagi. Kalau untuk nembang, aku belajar dari bunda di rumah. Soalnya bunda bisa nembang kebetulan, jadi aku dibantu sama bunda.

Gimana rasanya kemana-mana enggak pakai alas kaki?
Enggak enak, sakit kakinya. Kakiku sampai kena duri-duri kecil pas lewatin sawah.

Di adegan film itu, kamu kan sempet dipilih jadi ketua tim voli, sebelumnya emang udah pernah main atau gimana?
Baru belajar voli di film ini, cuma dua hari belajarnya karena waktunya mepet. Alhamdulillah bisa.

Adegan mana yang paling berkesan buat kamu di film ini?
Saat final tanding main voli, di situ Dahlan kan yang lakuin smash panjang dan akhirnya menang di situ. Sama adegan hujan-hujanan ke rumah pak mantri karena ibu sakit. Berkesannya di adegan itu kebetulan lagi pas hujan beneran dicampur air dari pemadam kebakaran. Dingin banget, soalnya kan malem.

Kesulitan adegan dalam film itu?
Pas harus nembang untuk adiknya karena ibu kan sudah meninggal. Jadi dia harus gantiin ibunya nyanyi biar adiknya tidur.

Adegan mana yang harus diulang berkali-kali?
Adegan pas nembang, sampai diulang empat kali karena suaraku fals, jadi harus diulang sampai enggak fals.

MEMERANKAN sosok Dahlan Iskan semasa kecil di film 'Sepatu Dahlan' bukanlah perkara mudah bagi Aji Santosa, atau yang akrab dipanggil Osa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News