Pakar Nilai Klaim Vape Sebabkan Popcorn Lung Tidak Akurat

Pakar Nilai Klaim Vape Sebabkan Popcorn Lung Tidak Akurat
Ilustrasi orang sedang menggunakan rokok elektrik atau vape. Foto: Natalia Laurens/JPNN

Dikutip dari The Independent, otoritas Lambeth mengatakan, hal yang terbaik bagi ibu hamil adalah berhenti merokok sepenuhnya.

Akan tetapi karena adanya faktor ketergantungan, mereka berharap rokok elektrik dapat membantu para pengguna, utamanya ibu hamil, untuk berhenti secara perlahan.

Mengutip dari situs Inovasi Tembakau, Direktur Eksekutif dari The Coalition of Asia Pacific Tobacco Harm Reduction Advocate (CAPHRA), Nancy Loucas menjelaskan pada umumnya kasus-kasus negatif seputar rokok elektrik sering kali merupakan kasus ‘impor’ luar negeri yang belum tentu sesuai untuk diangkat di dalam negeri.

Oleh karenanya, ia menekankan pentingnya riset yang mendalam soal rokok elektrik yang sesungguhnya yang dibuat berdasarkan kondisi sosial demografi di negara masing-masing, dan tidak sekadar menggunakan contoh kasus dari luar negeri.

Arahan serupa juga pernah disampaikan oleh Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam satu kesempatan wawancara.

Handoko menilai riset terkait tembakau sangat penting untuk menunjang pertumbuhan industri produk rokok elektrik jangka panjang, termasuk di antaranya pengembangan esens berbasis tembakau.

BRIN terbuka dan berupaya menyediakan sumber daya riset, baik SDM maupun infrastruktur, agar industri dapat mengembangkan produk yang berbasis riset tanpa perlu investasi dan biaya besar.

“Di BRIN kami menyediakan seluruh sumber daya sebagai platform terbuka yang dapat diakses semua pihak termasuk industri. Ini sekaligus sebagai insentif untuk mendorong kolaborasi antarpihak,” ujar Handoko. (dil/jpnn)

Muncul klaim vape dapat menyebabkan popcorn lung, suatu kondisi di mana saluran udara di paru-paru mengecil sehingga menyebabkan batuk dan nafas pendek


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News