Panglima TNI: Kekuatan Medsos Telah Menggulirkan Kerusuhan di Beberapa Negara

Panglima TNI: Kekuatan Medsos Telah Menggulirkan Kerusuhan di Beberapa Negara
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto saat memberikan sambutan pada acara Rapim TNI Tahun 2021 di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (16-2-2021). ANTARA/HO-Puspen TNI

jpnn.com, JAKARTA - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan bahwa kekuatan media sosial (mendsos) dapat memicu terjadinya kerusuhan seperti yang terjadi di sejumlah negara.

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menegaskan itu saat Rapat Pimpinan (Rapim) TNI Tahun 2021 di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (17/2).

"Kekuatan medsos telah menggulirkan kerusuhan di beberapa negara, seperti Eropa, Amerika Serikat, Myanmar, dan Thailand," ungkap Panglima TNI.
 
Ia menjelaskan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang telah melahirkan "senjata sosial baru" yaitu internet, siber, dan media sosial harus menjadi perhatian bersama.

Mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) ini menjelaskan kekuatan internet dan medsos ini untuk menyebarkan paham radikalisme dan terorisme.

Bahkan, Marsekal Hadi melihat medsos menjadi alat propaganda untuk merekrut generasi radikal dan teroris.

"Dunia maya telah menjadi domain untuk perekrutan generasi radikal dan teroris yang juga memanfaatkan media sosial untuk propaganda-propagandanya," ucap Marsekal Hadi.

Rapim TNI 2021 yang digelar tatap muka dan secara virtual dengan peserta di seluruh Indonesia itu mengangkat tema "TNI Kuat, Solid, Profesional, Dicintai Rakyat Siap Mendukung Percepatan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Serta Menjaga Persatuan Kesatuan Bangsa Demi Keutuhan NKRI".

Rapim TNI Tahun 2021 dihadiri Menhan RI Prabowo Subianto, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, dan Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo sebagai pembicara.

Panglima TNI menjelaskan perkembangan iptek yang telah melahirkan 'senjata sosial baru' yaitu internet, siber, dan media sosial harus menjadi perhatian bersama.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News