Panitia Nobel Dituduh Antisastra Amerika

Panitia Nobel Dituduh Antisastra Amerika
Panitia Nobel Dituduh Antisastra Amerika
KONTROVERSI mengenai penghargaan Nobel sastra yang masih Eropa sentris sebelum pengumuman ini ramai disoroti media Swedia. Sekretaris Tetap Swedish Academy Horace Engdahl dalam wawancara mengkritisi penulis AS yang terlalu terikat dengan budaya populer negaranya.

Dia juga mengatakan bahwa Eropa hingga kini menjadi pusat sastra dunia. Dalam wawancara lain dengan harian Inggris The Guardian, Engdahl lebih lunak menyikapi kontroversi yang terjadi. ''(Kontroversi) Itu sebenarnya tidak penting. Ketika menilai kandidat Amerika, kami selalu membandingkan dengan kesusatraan lain,'' tekannya.

Khusus Nobel kategori sastra, Amerika Serikat memang miskin penghargaan. Penghargaan Nobel sastra terakhir yang diterima warga AS adalah pada 1993 oleh Toni Morrison. ''Nobel bukan kontes antarnegara, namun penghargaan kepada penulis individu,'' ujar Engdahl.

Novelis Richard Russo mengkritik Engdahl yang mengatakan bahwa Eropa masih menjadi pusat sastra dunia. Russo yang memenangi penghargaan Pulitzer pada 2002 dengan novelnya, Empire Falls, mempertanyakan pernyataan tersebut. ''Kalimat itu bisa disimpulkan bahwa sastra adalah penilaian secara fisik. Itu tidak masuk akal bagi saya,'' ujarnya.

KONTROVERSI mengenai penghargaan Nobel sastra yang masih Eropa sentris sebelum pengumuman ini ramai disoroti media Swedia. Sekretaris Tetap Swedish

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News