Partai – partai Eks Koalisi Indonesia Adil dan Makmur, Rugi jika Menyeberang

Partai – partai Eks Koalisi Indonesia Adil dan Makmur, Rugi jika Menyeberang
Jokowi dan Zulkifli Hasan. Foto: Hendra Eka/Jawa Pos

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Tony Rosyid menyarankan, partai - partai yang sebelumnya tergabung dalam Koalisi Indonesia Adil dan Makmur harus tetap bersatu dengan memakai nama baru untuk menjadi kekuatan oposisi di parlemen.

Menurut dia, pilihan menjadi oposisi merupakan investasi yang baik bagi partai untuk lima tahun ke depan. Tidak tertutup kemungkinan, partai oposisi akan mendapatkan limpahan jumlah elektabilitas di Pemilihan Legislatif 2024.

"Ya, itu justru menjadi investasi bagi mereka untuk lima tahun ke depan. Terlebih lagi kalau mereka mampu mengkapitalisasi sebagai sebuah sarana menyuarakan harapan rakyat yang tidak tersalurkan," ucap Tony ditemui di Jakarta, Sabtu (29/6).

Tony mengatakan, partai dari Koalisi Indonesia Adil dan Makmur tidak perlu mencari celah untuk menyeberang. Terutama, untuk menjadi bagian partai pendukung Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin.

BACA JUGA: Demokrat Silakan Gabung, PAN Jangan

"Itu tidak baik bagi proses kenegaraan ke depan, juga tidak baik bagi pendidikan politik," ucap dia.

Dia menuturkan, pilihan partai tamatan Koalisi Indonesia Adil dan Makmur menyeberang ke kubu Jokowi – Ma’ruf akan mengecewakan pemilih di Pileg 2019.

Sebab, ucap dia, pemilih yang menjatuhkan pilihan untuk partai Koalisi Indonesia Adil dan Makmur ialah rakyat yang memiliki suara berseberangan dengan pemerintah.

Partai – partai yang sebelumnya di Koalisi Indonesia Adil dan Makmur disarankan tetap menjadi kekuatan oposisi di parlemen.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News