Pasar Obligasi Segera Pulih
Kepemilikan Asing Kembali Meningkat
Jumat, 19 Juli 2013 – 04:24 WIB
JAKARTA - Pasar obligasi diproyeksi kembali bergairah pada akhir semester kedua tahun ini. Selain dukungan sentimen eksternal mengenai kelanjutan stimulus moneter AS, terdapat sinyal perbaikan angka inflasi dari dalam negeri. Sentimen positif itu diperkirakan mampu menurunkan yield atau imbal hasil dan kembali mengangkat harga surat utang.
Kepala Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti menyatakan, inflasi tinggi karena kenaikan harga BBM biasanya hanya berlangsung dua kuartal. ''Jadi, ada peluang yield mulai turun dan harga obligasi pada kuartal keempat tahun ini mulai membaik,'' ungkap Destry.
Baca Juga:
Dia memperkirakan, inflasi pada akhir tahun ini menyentuh angka 8-8,2 persen. Sementara itu, pada 2014, inflasi diproyeksi turun di level 4-5 persen.
Dalam kondisi ekonomi domestik yang berangsur pulih itu, investor diyakini bakal kembali mengakumulasi surat utang negara. Investor asing juga masih berkontribusi signifikan dalam kepemilikan obligasi negara.
JAKARTA - Pasar obligasi diproyeksi kembali bergairah pada akhir semester kedua tahun ini. Selain dukungan sentimen eksternal mengenai kelanjutan
BERITA TERKAIT
- Turut Sukseskan Angkutan Lebaran, DLU Terima Penghargaan dari Kemenhub
- Fokus Bina UMKM, PNM Hadir di 57th APEC SMEWG
- Triwulan I 2024, Bank Raya Salurkan Kredit Digital Capai Rp 4 Triliun
- Kolaborasi JFX dan DCFX dalam Literasi Investasi di Pasar Emas dan Olein
- Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2, Ini yang Dilakukan PIS
- Bank Raya Bukukan Pertumbuhan Laba Double Digit di Triwulan I/2024