Pasca Tsunami, Aceh Rawan HIV/AIDS

Pasca Tsunami, Aceh Rawan HIV/AIDS
Pasca Tsunami, Aceh Rawan HIV/AIDS
ACEH UTARA- Sekretaris Komisi Penganggulangan Penanggulangan AIDS (KPA) Aceh Utara, dr Machrozal menyebutkan bahwa Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) menjadi kawasan yang rawan penyebaran HIV/AIDS. Hal ini terjadi pasca bencana tsunami lalu, sehingga banyak orang berdatangan dengan berbagai kepentingan tanpa bisa dikontrol. Akibatnya, bersamaan dengan itu penyebaran penyakit HIV/AIDS juga terjadi.

"Dua tahun terakhir ini sudah terdeteksi empat penderita HIV/AIDS di Aceh Utara, mereka kami rangkul dan dijaga," kata Machrozal.

Ditambahkan, penderita HIV/AIDS bisa saja lebih besar lagi mengingat sulitnya mendeteksi kesehatan masyarakat secara umum. Sebab, beber dia, hanya sedikit sekali masyarakat yang secara sadar memeriksakan kesehatan mereka. Biasanya ditemukan secara kebetulan pada saat seseorang akan memeriksa darahnya untuk melakukan donor.  Apalagi kondisi seseorang yang terjangkit awalnya tampak sehat dan normal, HIV/AIDS tidak langsung dirasakan penderita saat terinfeksi karena masa inkubasinya yang lebih lama dibandingkan penyakit lain.

"Satu penderita itu berpotensi menyebarkan ke puluhan orang. Jadi fenomena ini seperti gunung es," jelas Machrozal lagi.

ACEH UTARA- Sekretaris Komisi Penganggulangan Penanggulangan AIDS (KPA) Aceh Utara, dr Machrozal menyebutkan bahwa Nanggroe Aceh Darussalam (NAD)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News