PBHI Sebut Konsolidasi Mahasiswa Jakarta soal Pemakzulan Presiden Direpresi, Begini Kejadiannya

PBHI Sebut Konsolidasi Mahasiswa Jakarta soal Pemakzulan Presiden Direpresi, Begini Kejadiannya
Arsip- Perwakilan Themis Indonesia, Hemi Lavour Febrinandez (kiri), Sekjen PBHI Gina Sabrina (tengah) dan Advokat Themis Indonesia, Ibnu Syamsu Hidayat (kanan) saat melaporkan Kementerian Pertahanan RI terkait dugaan kecurangan Pemilu 2024 di Bawaslu RI, Jakarta, Selasa (23/1/2024). (ANTARA/Narda Margaretha Sinambela)

Ketiga, aparat penegak hukum, khususnya Polri, seharusnya proaktif menanggapi peristiwa ini dengan melakukan pengusutan. Kepolisian harus mampu mengungkap kasus ini bukan hanya di level pelaku lapangan.

"Seluruh pihak yang mendalangi atau menjadi aktor intelektual juga harus diungkap dan diproses hukum," ucap Gina.

Hal itu dinilai sangat penting di tengah melemahnya kepercayaan publik kepada negara, termasuk di dalamnya Polri, lantaran berbagai dugaan keberpihakannya terhadap salah satu pasangan calon.

Gina mengatakan ketidakmampuan atau bahkan keengganan Polri dalam mengungkap represi ini hanya akan memperkuat dugaan bahwa korps Bhayangkara merupakan bagian dari mata rantai instrumen politik yang digunakan untuk memenangkan salah satu pasangan calon.

Atas permasalahan tersebut, Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan mendesak agar;

1. DPR dan Komnas HAM harus desak Kapolri agar segera memproses hukum pelaku sampai ke akar-akarnya dalam waktu 1x24 jam, termasuk dalang/aktor intelektualnya secara transparan dan akuntabel;

2. ?Bawaslu RI, sesuai tugas dan kewenangannya memeriksa segala bentuk dugaan keberpihakan alat-alat perlengkapan negara dalam kontestasi Pilpres 2024.(fat/jpnn.com)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


PBHI ungkap konsolidasi mahasiswa bahas aksi demo pemakzulan presiden di Kampus Universitas Trilogi, Jaksel direpresi kelompok berpakaian preman.


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News