PDIP Ingin Satukan Parpol Sempalan
Minggu, 04 Juli 2010 – 09:57 WIB
Konsep konsolidasi yang ditawarkan, jelas Tjahjo, memang belum final. Apakah fusi, konfederasi, atau semua parpol sempalan itu melebur ke PDIP. "Sekarang membangun visi yang sama dulu. Kami juga tidak mau terjebak pada klaim. Ini hak setiap parpol untuk bersikap secara mandiri. Yang jelas, ada semangat konsolidasi ideologi yang sama," tegasnya.
Menurut Tjahjo, PDIP tidak ingin sembarangan mengajak berkoalisi parpol lain. Pertimbangan utama tetap harus memiliki platform ideologi yang sama. Setidaknya, kata Tjahjo, menerima secara tulus Pancasila 1 Juni sebagai ideologi bangsa yang harus dijunjung tinggi. "Jadi, bukan sekadar kepentingan politik semata," ujarnya.
Tjahjo menuturkan, upaya menggabungkan parpol-parpol banteng di bawah bendera PDIP sudah dimulai pasca 2004. Terutama menjelang Pemilu 2009. Namun, usaha itu belum berhasil. "Wajar lah, ketika mendirikan parpol pasti ada unsur kepentingan politik praktis. Dan, itu sah," kata Tjahjo.Apalagi, imbuh dia, semangat yang dibawa PDIP sama sekali tidak untuk mematikan eksistensi suatu parpol. Walaupun terhitung kecil, setiap parpol memiliki semangat dan prinsip masing-masing yang harus dihormati. "Toh, yang menentukan juga rakyat pemilih," ujarnya.
Dalam proses ke depan, Tjahjo mengharapkan terjadi konsolidasi kelompok partai-partai banteng. Minimal untuk meluruskan kembali jejak-jejak pemikiran Bung Karno, terutama mengenai ideologi Pancasila dan ajaran trisakti. "Dibangun kebersamaan. Soal beda partai, saya kira tidak ada masalah. Anggap saja berbagai partai itu layaknya taman sari," kata Tjahjo.
JAKARTA -- Menghadapi Pemilu 2014, PDIP punya mimpi besar. Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu berusaha merangkul semua partai sempalan untuk
BERITA TERKAIT
- Yusuf Wally Mengisyaratkan Maju jadi Calon Wakil Wali Kota Ambon
- Jadi Amicus Curiae Sengketa Pilpres, Arief Poyuono Bakal Sampaikan Ini ke MK
- TKN Sebut 100 Ribu Pendukung & Pemilih Prabowo-Gibran Gelar Aksi Damai Depan MK Jumat Besok
- Amicus Curiae Megawati ke MK Bisa Tak Diterima, Ini Penyebabnya
- Saleh Apresiasi Kebijakan Mendag Zulhas soal Barang Kiriman PMI
- Pakar Hukum: Amicus Curiae Bukan Alat Bukti, Tak Bisa Tekan Hakim