Pecatan Satpam Menjambret Berkali-Kali, Akhirnya Jadi Begini

Pecatan Satpam Menjambret Berkali-Kali, Akhirnya Jadi Begini
Bima Agung Rahmadi (tengah) yang menjadi penjambret karena kesulitan mencari pekerjaan. Foto: Jawa Pos Radar Solo

Korban kantas mengantarkan temannya ke Kampung Kliwon, Keluarahan Jayengan, Kecamatan Serengan. Seusai mengantarkan teman, Fanny yang hendak pulang berhenti sejenak di pinggir jalan raya kawasan Gandekan karena mendapat panggilan telepon.

Saat itulah Bima beraksi menyasar korban dengan sepeda motor matic warna putih bernomor polisi AD 6415 ZB. Bima langsung tancap gas ke arah korban dan merebut paksa handphone korban.

Tapi korban yang kaget langsung mengejar motor pelaku sambil menerikkan maling. Hal itu menarik perhatian warga sekitar sehingga ikut mengejar pelaku.

Melihat puluhan warga mengejar, Bima panik dan masuk gang-gang sempit di kawasan Serengan. Laju kendaraannya terhenti kala Bima lepas kontrol dan akhirnya menabrak tiang perangan jalan umum (PJU).

Melihat pelaku jatuh, puluhan warga langsung mengamankannya dan menghubungi polisi. Setelah mendapat laporan, anggota Polsek Serengan langsung mendatangi lokasi. Beruntung polisi segera datang, sehingga Bima selamat dari amukan warga yang geram.

Kapolsek Serengan Kompol Giyono menjelaskan, polisi langsung bergerak menuju rumah pelaku untuk melakukan pengeledahan. Di rumah Bima, polisi menemukan tujuh surat tanda nomor kendaraan (STNK) yang diduga hasil kejahatan.

”Kami menduga pelaku sudah lebih dari puluhan kali melakukan aksi. Karena menurut pengakuan pelaku, setelah mengambil hasil kejahatan dompet selalu dibuang di pinngir jalan,” terangnya.

Pelaku kerap menyasar perempuan menjadi korban dan beraksi siang hari. Katenanya Giyono mengimbau masyarakat, khususnya kaum hawa selalu hati-hati saat membawa barang-barang berharga. Sebab kejahatan bisa terjadi sewaktu-waktu dan melihat kelengahan sasaran.(atn/un/jpg/ara/jpnn)


SOLO – Tekanan ekonomi memang bisa membuat orang bertindak nekat. Itulah yang terjadi pada Bima Agung Rahmadi (30), warga Kampung Gabudan,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News