Pedagang Pasar Senen Ikut Selidiki Penyebab Kebakaran

Pedagang Pasar Senen Ikut Selidiki Penyebab Kebakaran
Pedagang Pasar Senen Ikut Selidiki Penyebab Kebakaran

jpnn.com - JAKPUS - Para pedagang Pasar Senen yang kiosnya ludes dilalap api korban kebakaran di Blok III Pasar Senen, Jakarta Pusat, Jumat (25/4) ternyata tak hanya berpangku tangan. Mereka yang bergabung dalam Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) membentuk tim independen untuk ikut menyelidiki penyebab kebakaran itu.

Ketua Umum IKAPPI Abdullah mengatakan, tim independen tersebut akan menyelidiki kebakaran yang melalap 3.000 kios itu. Tim akan mencari titik awal api dan kronologi kebakaran. Tim tersebut beranggota lima orang. Mereka akan bertugas bersama polisi dan pemadam kebakaran di TKP.

Dia menyatakan, ada indikasi yang mengakibatkan api cepat menjalar. Diduga, hal tersebut didorong sesuatu yang tidak wajar. Mulai isu revitalisasi yang direncanakan PD Pasar Jaya, penemuan beberapa titik kebakaran, hingga lamanya pemadaman. ''Hasil investigasi akan menjadi bahan rekomendasi ke Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri,'' jelasnya.

Kerugian pedagang, kata Ab­dullah, diperkirakan menembus lebih dari Rp 100 miliar. Sebab, di Blok III Pasar Senen terdapat sekitar 3.000 kios.

Sementara itu, Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombespol Rikwanto menjelaskan, terkait dengan kebakaran Blok III Pasar Senen, polisi telah memeriksa saksi berinisial SL, seorang pedagang bakso yang melihat awal kemunculan api.

''Menurut keterangan saksi, api berawal dari lantai 1 dan membesar. Runtuhannya jatuh ke basement yang memiliki banyak perlengkapan elektronik yang mudah terbakar,'' ungkapnya.

Selain itu, tambah Rikwanto, pihaknya menunggu hasil tim Labfor Polri. Hasilnya penting untuk mengetahui lebih detail soal kebakaran Pasar Senen. (all/hen/mas)

 


JAKPUS - Para pedagang Pasar Senen yang kiosnya ludes dilalap api korban kebakaran di Blok III Pasar Senen, Jakarta Pusat, Jumat (25/4) ternyata


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News