Pedagang Sambut Pasar Rakyat

Pedagang Sambut Pasar Rakyat
Pedagang Sambut Pasar Rakyat

jpnn.com - JAKARTA - Mendengar kabar akan dijadikan salah satu lokasi Pasar Rakyat, sejumlah pedagang di Pasar Kampung Duri, Duri Selatan, Tambora, Jakarta Barat menyambut antusias. Mereka berharap, maraknya pasar darurat yang muncul di beberapa titik lokasi liar di tengah pemukiman Tambora tak lagi mengganggu omset berjualan.

 

Toto Afandi, 61, pedagang beras dan bahan pokok di pasar tersebut mengaku senang. Sebab, direnovasinya bangunan pasar diharapkan dapat menarik minat pembeli dan mendorong omset penjualan. “Baguslah pemerintah sekarang perhatian sama pedagang kecil,” ujarnya ketika ditemui INDOPOS, Minggu (20/10) petang.

Sejak 47 tahun silam, Toto sudah berdagang di Pasar Kampung Duri yang berlokasi di di Jalan Duri Raya Rt 01/03 Kelurahan Duri Selatan, Tambora, Jakarta Barat. Dibelinya satu kios seharga Rp 350 ribu pada waktu itu. Dari tahun ke tahun omset penjualannya kian menurun. Hal itu disebabkan tumbuhnya pasar kaget di luar pasar yang jaraknya cukup berdekatan. Tidak lebih dari 1 kilometer.

“Kalau dulu belum banyak pasar darurat, omsetnya lumayan, sekarang makin payah, apalagi pemukiman warga di Gang Makmur dan Gang Subur di depan pasar ini digusur,” ujar Toto yang berdagang di kios blok A.

Sejak direnovasi PD. Pasar Jaya pada 1973 lalu, dari 11 pedagang beras dan sembako di Pasar Kampung Duri, sejak 1990 hanya tinggal Toto yang bertahan. Seluruhnya pada gulung tikar, kalah bersaing dengan pasar kaget dimana-mana. Seperti di dekat sekolah Widuri, Jalan Duri Selatan 1, Tanah Sereal, kemudian di Garuda dekat Jembatan Lima, Duri Utara, di Krendang Tengah, dekat Alkap.

“Yah, kalau ada pasar dimana-mana, otomatis pedagang yang ada di pasar resmi jadi sepi. Karena dari jam 06:00 mereka udah rame, jaraknya lebih dekat ke rumah. Awalnya gerobak, satu-satu tapi lama kelamaan komplit, selain itu minmarket, terlalu berdampingan dengan pasar,” keluh Toto warga Krendang, Tambora itu.

Menghitung omset, pendapatan kotornya per hari Rp 1,5 juta. Angka tersebut sudah mengalmi penurunan drastis hingga 50 persen. “Kalau dulu mah sehari bisa laku 300 kilogram beras. Padahal pedagangnya ada 11 orang. Sekarang sehari paling 200 kilogram beras,” ungkap Toto yang mempertanyakan aturan baru Pasar Rakyat nantinya.

JAKARTA - Mendengar kabar akan dijadikan salah satu lokasi Pasar Rakyat, sejumlah pedagang di Pasar Kampung Duri, Duri Selatan, Tambora, Jakarta

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News