Pegawai KUA Terkena OTT, Kepala Kanwil Kemenag: Malu, Miris

Pegawai KUA Terkena OTT, Kepala Kanwil Kemenag: Malu, Miris
Lalu Basuki Rahman menundukkan kepalanya usai terjaring OTT karena diduga memotong dana rehabilitasi masjid pascagempa, Selasa (15/1). Foto: DIDIT/LOMBOK POST

”Penindakan kita lakukan berdasarkan laporan yang masuk. (Sudah) memotong dari Desember,” ujar dia.

Kasatreskrim Polres Mataram AKP Joko Tamtomo mengatakan, ada Rp 6 miliar yang diberikan pusat kepada Kanwil Kemenag NTB untuk rehabilitasi masjid. Jumlah tersebut sudah digunakan untuk 58 masjid se-NTB yang telah diverifikasi.

”Itu Rp 6 miliar untuk tahap pertama. Ada sekitar 2000 masjid yang diusulkan untuk menerima bantuan rehabilitasi,” kata Joko.

Sementara itu Kepala Kanwil Kemenag NTB Nasrudin mengaku kaget dan malu dengan OTT yang dilakukan Satreskrim Polres Mataram. Apalagi objek OTT terkait dana rehabilitasi masjid pascagempa.

”Malu dan miris sekali. Sangat terpukul ada oknum yang memotong bantuan masjid itu,” kata Nasrudin.

Disinggung mengenai alur bantuan, Nasrudin menyebut dana ditransfer langsung ke rekening masing-masing pengurus masjid. Tidak melalui bendahara kantor. Masjid yang menerima transfer dana bantuan, sebelumnya telah diverifikasi.

Langkah verifikasi dilakukan langsung Kanwil Kemenag NTB. Berdasarkan usulan dari pengurus masjid dan rekomendasi Kemenag di tingkat kabupaten/kota.

”Nilai bantuan bervariasi. Sesuai dengan tingkat kerusakan. Ada yang menerima Rp 50 juta sampai Rp 300 juta,” tutur dia.

Seorang pegawai KUA Gunungsari terkena OTT dalam kasus pemotongan dana rehabilitasi masjid pascagempa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News