Pelajaran dari Batu dan Cucu

Oleh Dahlan Iskan

Pelajaran dari Batu dan Cucu
Dahlan Iskan. Ilustrasi: Jawa Pos

Ilmu kebun ia peroleh di situ. Di lapangan. Di pedalaman. Istrinya pun ia dapatkan di situ: wanita suku Dayak.

Mungkin Husin orang Bojonegoro, Jatim, pertama yang beristeri wanita Dayak. ”Kami memang suka tantangan,” kata Husin.

Tentang tanah berbatu itu. Yang ia hadapi sekarang itu.  ”Lahan di sini batunya 70 persen. Tanahnya hanya 30 persen,” tambahnya.

Dua tahun Husin dan teman-temannya trial and error. Learning by doing. Baru tahun 2016 tim kebun menemukan jalan keluar.

Bongkahan batu-batu yang sebesar kerbau dipecah. Dengan teknologi. Menjadi sebesar kambing. Lalu diangkut. Ke satu lokasi.

Di gudang batu itu disediakan mesin. Penghancur batu. Dilembutkan. Menjadi sebesar cenilan tahi kambing. Itulah bahan utama untuk membuat jalan.

Di kawasan kebun ini memang harus dibangun jaringan jalan. Total panjangnya 15 km. Sebagian jalan itu lebarnya 30 meter. Yang di sekitar calon lokasi pabrik gula.

Begitu banyak material yang diperlukan. Dan ternyata… itu tadi… bisa dicukupi dari batu yang harus dipindahkan.

Lucy Agnes melupakan kemewahan dunia. Ponakan pengusaha superkaya itu kini berada di India. Meninggalkan kerajaan bisnis kakeknya demi mengabdi di gereja.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News