Pelangi Bangkit

Oleh: Dahlan Iskan

Pelangi Bangkit
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Bu Mus pun muncul. Ikut duduk di atas rumput. Sambil membawa album foto. Dia hanya ingin mengingatkan bahwa kami pernah bertemu. Tahun 2011 lalu. Dia tunjukkan fotonya.

Baca Juga:

Syukurlah. Bu Muslimah sudah bisa menyembunyikan kesedihan.

Tentu Bu Mus sangat gundah. Sampai menangis. Mengapa Zulfani Pasha terlibat tindak kriminal seperti itu. Tepat di Hari Pendidikan Nasional pula, padahal hari itu, 2 Mei lalu, Bu Mus menerima penghargaan lagi. Untuk kesekian kalinya. Berkat novel Laskar Pelangi yang ditulis Andrea Hirata.

Malamnya Bu Mus menerima kabar: pemeran utama film itu ditangkap polisi. "Kami semua ingin sekali menangis," ujar Bu Mus.

Dialah yang dulu menjadi guru SD Muhammadiyah yang nyaris ditutup karena kekurangan murid dan kekurangan dana itu.

Begitu novel dan film Laskar Pelangi sukses, nama Bu Mus ikut melambung. Dia pahlawan pendidikan. Begitu gigih dia terus mengajar dalam suasana sesulit apa pun. Sampai sudah seperti ibu sendiri bagi para murid.

Begitu banyak penghargaan dia terima. Begitu banyak orang penting menemuinyi. Termasuk Presiden SBY.

Pun sampai bulan lalu Bu Mus masih menerima penghargaan. Maka ironis sekali: tepat di Hardiknas itulah polisi menangkap Zulfani –sosok yang begitu diidolakan anak-anak sekolah di Belitong.

Pantas mereka jadi legenda hidup Belitong, apalagi Laskar Pelangi menjadi film terlaris di Indonesia. Sepanjang masa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News