Pelangi Nakal

Oleh: Dahlan Iskan

Pelangi Nakal
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Penipuan itu khas penipuan zaman medsos: lewat aplikasi. Nama aplikasinya Anda sudah tahu: MiChat. Anda tidak usah mencoba tahu apa itu MiChat.

Sebenarnya justru saya yang ingin tahu. Ingin masuk ke aplikasi itu: seperti apa. Tetapi teman wartawan di Belitong melarang saya.

Sekali nama saya masuk menjadi anggota aplikasi itu tercatatlah saya di sana: sebagai nomor yang akan terhubung dengan satu kios.

Kios itu menawarkan banyak dagangan: wanita. Tinggal pilih. Bisa digunakan sekali pakai. Atau berkali-kali. Asal cocok berapa ongkosnya dan di mana dilakukannya.

Si wanita di dalam mobil itu rupanya anggota MiChat. Malam itu dia mejeng di MiChat.

Ternyata langsung ada yang berminat. Cocok pula harganya: Rp 500 ribu. Sekali pakai. Atau entahlah. Saya tidak ikut membaca kontrak transaksinya.

Lalu disepakatilah nama hotelnya: satu hotel di kota Manggar. Si lelaki masuk hotel. Ia menunggu di dalam kamar. Yang ditunggu pun datang. Dia minta Rp 500 ribu dibayar di depan.

Begitu menerima pembayaran si wanita pamit. Hanya sebentar. Untuk segera balik ke kamar lagi.

WARTAWAN di Belitong sulit sekali bersikap: menulis atau tidak menulis soal bintang utama film Laskar Pelangi yang ditangkap polisi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News