Pemaksaan Narasi Pilpres Satu Putaran Sebagai Pembajakan Demokrasi

Hal serupa dikampanyekan Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid.
Menurut Nusron, jika Prabowo-Gibran menang satu putaran, maka akan mengefisienkan anggaran negara Rp 17 triliun.
Membajak Demokrasi
Menanggapi narasi pendukung Prabowo-Gibran, Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia Neni Nur Hayati menilai pilpres satu putaran sebetulnya sah-sah saja. Namu,n, hal itu harus terjadi secara alamiah.
Sebaliknya, akan berbahaya jika narasi pilpres satu putaran menguat dengan mendorong dan mengerahkan segala daya dan upaya untuk memenangkan kontestasi.
"Ini yang merusak demokrasi dan menjadikan demokrasi kita tuna adab," ungkapnya.
Apalagi ketika narasi ini terus digaungkan dan dilakukan dengan menghalalkan segala cara maka hanya ada satu paslon diuntungkan dan dua paslon lainnya dirugikan.
Sebelumnya, narasi pilpres satu putaran digaungkan kubu Prabowo-Gibran dengan alasan menghemat uang negara.
Ketua Umum NETFID Indonesia Muhammad Afit Khomsani mengatakan narasi Pemilu satu putaran meruntuhkan kualitas ketika dilakukan dengan menghalalkan segala cara.
- SP JICT: May Day 2025 Momentum Reformasi Tata Kelola Pelabuhan Nasional
- WDR 2025, Cak Imin: Ayo Membudayakan Berolahraga
- Beri Kuliah Program Doktor, Bamsoet Ingatkan Pentingnya Keseimbangan Demokrasi dan Hukum
- Dukung Prabowo 2 Periode, Idrus Golkar Usul Pembentukan Koalisi Permanen
- Versi Pengamat, Prabowo Tak Merestui Mutasi Letjen Kunto Arief
- Eks KSAL Ini Anggap Gibran bin Jokowi Tak Memenuhi Kriteria Jadi Wapres RI