Pembangunan IKN Pakai Dana PEN, Ekonom: Berdampak Negatif ke Pemulihan Ekonomi

Pembangunan IKN Pakai Dana PEN, Ekonom: Berdampak Negatif ke Pemulihan Ekonomi
Dokumentasi - Presiden Joko Widodo bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto meninjau langsung sodetan akses jalan menuju rencana ibu kota negara (IKN) di Kalimantan Timur, Selasa (24/8). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden

Bhima menyebut tenaga kerja yang diserap diperkirakan bukan tenaga kerja di wilayah IKN melainkan dominan datang dari pulau Jawa.

Bhima mengimbau agar pemerintah juga memastikan utang APBN tidak meningkat signifikan akibat kesalahan alokasi anggaran di IKN.

Apalagi defisit APBN harus ditekan di bawah 3 persen. Namun, belanjanya boros untuk hal yang tidak berkaitan dengan pemulihan ekonomi.

"Ini jelas aneh. Sebaiknya IKN ditunda dulu kecuali porsi pembiayaan dari swasta bisa dominan diatas 90 persen," jelas Bhima.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pembangunan IKN tidak harus menggunakan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Pasalnya, sebagian pihak menganggap pembangunan IKN menggunakan dan PEN dianggap melanggar Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020.(mcr28/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai masuknya anggaran proyek Ibu Kota Negara (IKN) baru ke dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2022 sangat tidak relevan.


Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Wenti Ayu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News