Pembunuh Gajah Bunta di Aceh Timur Akhirnya Terungkap
Indra menambahkan, selain ancaman fragmentasi habitat, gajah juga terancam oleh perburuan liar. Menurutnya, perburuan liar merupakan kejahatan serius karena bersifat terorganisir dan lintas negara.
“Hal ini karena gading gajah masih banyak diburu kolektor. Untuk itu, upaya memerangi perburuan dan perdagangan tumbuhan dan satwa liar, termasuk gading gajah, harus terus secara serius dilakukan semua pihak", tegasnya.
Hingga saat ini, KLHK telah melakukan upaya konservasi gajah. Antara lain dengan membangun tujuh Pusat Konservasi Gajah di wilayah Sumatera, dan beberapa conservation response unit untuk mengatasi konflik yang terjadi antara manusia dan gajah.
Khusus di Provinsi Aceh ada 7 CRU termasuk CRU Serbojadi. Selain itu terdapat unit-unit patroli gajah sebagai media penyelesaian konflik dan pemberdayaan masyarakat, melalui mitra polhut untuk pengamanan hutan.
Turut hadir dalam konferensi pers tersebut, Kasubdit 1 Dittipidter Bareskrim Mabes Polri Kombes Adi Karya, Kepala BKSDA Aceh, dan Kepala Balai Gakkum LHK Wilayah Sumatera. Adi Karya dalam kesempatan ini Adi Karya menegaskan, pihaknya akan terus mendorong pengungkapan kasus tersebut hingga ke jaringannya.
“Semoga kasus ini menjadi pembelajaran kepada semua pihak dalam upaya pelestarian satwa liar khususnya gajah di Sumatera,” katanya.(adv/jpnn)
Sudah ada dua yang ditahan di Polres Aceh Timur karena disangka menjadi pembunuh gajah sumatera bernama Bunta.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Hadiri Pertemuan di Kanada, Dirjen PSLB3 Rosa Tekankan Penanganan Pencemaran Lintas Batas Polusi Plastik
- Buka Festival Pengendalian Lingkungan 2024, Menteri Siti Singgung Penggabungan 2 Kementerian
- Tim FH Universitas Trisakti Ikuti Kompetisi Peradilan LH Tingkat Dunia, Begini Harapan Menteri Siti
- KLHK Gelar Panggung Kolaborasi Rimbawan, Begini Pesan Menteri Siti
- Bawa Petisi, Chicco Jerikho Minta Polda Riau Usut Tuntas Kematian Gajah Rahman
- Kota Tidore Kepuluan Raih Adipura Untuk ke-10 Kalinya dari Kementerian LHK