Pembunuh Gajah Bunta di Aceh Timur Akhirnya Terungkap

Pembunuh Gajah Bunta di Aceh Timur Akhirnya Terungkap
Konferensi pers di Polres Aceh Timur, Selasa (3/7) yang dihadiri Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati (KKH) Ditjen KSDAE KLHK Indra Exploitasia terkait kasus pembunuhan atas gajah sumatera bernama Bunta. Foto: KLHK

Indra menambahkan, selain ancaman fragmentasi habitat, gajah juga terancam oleh perburuan liar. Menurutnya, perburuan liar merupakan kejahatan serius karena bersifat terorganisir dan lintas negara.

“Hal ini karena gading gajah masih banyak diburu kolektor. Untuk itu, upaya memerangi perburuan dan perdagangan tumbuhan dan satwa liar, termasuk gading gajah, harus terus secara serius dilakukan semua pihak", tegasnya.

Hingga saat ini, KLHK telah melakukan upaya konservasi gajah. Antara lain dengan membangun tujuh Pusat Konservasi Gajah di wilayah Sumatera, dan beberapa conservation response unit untuk mengatasi konflik yang terjadi antara manusia dan gajah.

Khusus di Provinsi Aceh ada 7 CRU termasuk CRU Serbojadi. Selain itu terdapat unit-unit patroli gajah sebagai media penyelesaian konflik dan pemberdayaan masyarakat, melalui mitra polhut untuk pengamanan hutan.

Turut hadir dalam konferensi pers tersebut, Kasubdit 1 Dittipidter Bareskrim Mabes Polri Kombes Adi Karya, Kepala BKSDA Aceh, dan Kepala Balai Gakkum LHK Wilayah Sumatera. Adi Karya dalam kesempatan ini Adi Karya menegaskan, pihaknya akan terus mendorong pengungkapan kasus tersebut hingga ke jaringannya.

“Semoga kasus ini menjadi pembelajaran kepada semua pihak dalam upaya pelestarian satwa liar khususnya gajah di Sumatera,” katanya.(adv/jpnn)


Sudah ada dua yang ditahan di Polres Aceh Timur karena disangka menjadi pembunuh gajah sumatera bernama Bunta.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News