Pembunuh Istri Itu Menangis, Mengaku Sudah Mualaf

jpnn.com, KOTAWARINGIN TIMUR - Banjir alias Anjir (23), warga Desa Tumbang Boloi, Kecamatan Antang Kalang, Kotawaringin Timur, Kalteng, telah membunuh istrinya sendiri, Pitae, 12 April silam.
Kemarin, dia menangis saat ditanya mengenai kronologis kejadian pembunuhan yang dia lakukan.
Peristiwa memilukan itu terjadi pada 12 April lalu, sekitar pukul 14.00 WIB di kediamannya, Desa Tumbang Boloi.
Hal itu bermula saat korban berkemas bersama anaknya yang masih berumur 1,5 tahun, ingin meninggalkan rumah.
Melihat itu, Banjir yang ada dalam kamar keluar dan meminta sang istrinya jangan pergi. Namun, korban tetap ngotot ingin pergi ke rumah orang tuanya. Alasannya, ada orang yang ingin membunuh Banjir.
Banjir kemudian mengambil parang yang masih dalam sarung dan mencabutnya. Karena tak bisa mengendalikan diri, dia mengayunkan parang itu dari arah belakang korban hingga korban tewas.
Setelah itu, Banjir mengambil anaknya yang sedang mandi di bak dan membawanya keluar.
Dia kemudian memberitahukan kepada tetangganya kalau dia baru saja menghabisi istrinya. Setelah itu Banjir diamankan petugas.
Banjir alias Anjir (23), warga Desa Tumbang Boloi, Kecamatan Antang Kalang, Kotawaringin Timur, Kalteng, telah membunuh istrinya sendiri, Pitae,
- Cucu Bunuh Nenek di Karawang Demi Emas 100 Gram, Begini Kejadiannya
- Denpom TNI Kantongi Bukti Transfer Uang Setoran Judi Sabung Ayam di Lampung
- Mau Kabur ke Luar Kota, Pelaku Pembunuhan Wanita di Bekasi Ditangkap
- Hakim yang Vonis Bebas Ronald Tannur Sampaikan Pernyataan Mengejutkan
- Pilu Bocah di Tangerang Tewas Terbakar, Pelakunya Pacar Ibu Korban
- Wanita Tewas Diduga Dibunuh di Penginapan Bekasi, Kondisinya Memilukan