Pembunuh Istri Itu Menangis, Mengaku Sudah Mualaf
”Tidak pernah ada masalah. Cuma hari itu saja tiba-tiba dia mau pergi ke rumah ibu. Maksud saya itu, dia tetap di rumah saja," ujar pria yang kesehariannya bekerja sebagai buruh sawit tersebut.
Banjir mengaku ingin meminta maaf kepada keluarga istrinya. Namun, tak ada kesempatan. Keluarganya sendiri juga tidak pernah membesuknya selama ditahan di Polres Kotim.
Dia mengaku masih sayang dengan Pitae. Entah apa yang merasukinya saat itu sehingga parang tajam mengakhiri hidup istrinya.
Pelimpahan tahap II kasus itu disertai dengan barang bukti berupa pakaian istrinya yang berlumuran darah dan pisau yang digunakanya.
”Saya mau bertobat dan ingin minta maaf. Saya sudah jadi muslim dan belajar agama dengan teman-teman di sel," ucapnya. (ang/ign)
Banjir alias Anjir (23), warga Desa Tumbang Boloi, Kecamatan Antang Kalang, Kotawaringin Timur, Kalteng, telah membunuh istrinya sendiri, Pitae,
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Anak Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi, Polisi Ungkap Fakta Mengerikan
- Anak Bunuh Ibu, Pelaku Sempat Bilang Begini kepada Tetangga, Berikan Rp 330 Ribu
- Fakta Mengerikan Kasus Anak Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi, Sadis
- Pelaku Pembunuhan di Pamulang Sempat Bikin Skenario Sebelum Dibongkar Polisi
- Pelaku Pembunuhan di Pamulang Tangsel Sempat Buat Skenario
- Kronologi Pembunuhan Mayat dalam Sarung di Tangsel, Sadis