Pemeriksaan KPK Jangan Dianggap Teror
Rabu, 02 September 2009 – 03:42 WIB
JAKARTA -- Langkah penyelidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap dugaan korupsi APBD Langkat, Sumut, tahun 2000-2007 senilai Rp102 miliar, sudah pasti berpengaruh kepada kinerja Pemkab Langkat. Karenanya, para pejabat setempat tidak perlu risau bila hanya dimintai keterangan oleh penyidik KPK. Kalau memang merasa sama sekali tidak terlibat, pemeriksaan oleh aparat hukum harus disikapi secara biasa-biasa saja. Aktifis gerakan antikorupsi asal Medan itu menjelaskan, penegasan sejak awal bahwa hanya ada satu dua pejabat yang bakal dijadikan tersangka, sangat penting agar roda pemerintahan dan pelayanan masyarakat di Langkat tetap berjalan normal. Problem yang selama ini muncul, tatkala seorang kepala daerah terlilit kasus korupsi, imbasnya ke para bawahnnya dan ujung-ujungnya rakyat juga yang dirugikan karena pelayanan publik menjadi amburadul.
Koordinator Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuty mengatakan hal tersebut menanggapi banyaknya pejabat satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemkab Langkat yang dimintai keterangan KPK. Namun di sisi lain, Ray juga berharap, penyidik KPK bisa memahami suasana psikologis para pejabat SKPD itu. KPK harus bisa menciptakan rasa nyaman bagi mereka tatkala mereka sedang menjalani pemeriksaan sebagai saksi.
"Ini penting agar pemeriksaan KPK ini jangan dianggap sebagai teror. Sebaliknya, KPK juga harus memastikan bahwa pemeriksaan kepada mereka ini bukan teror. Penyidik KPK harus tegaskan bahwa ini adalah upaya mencari kebenaran materiil terhadap dugaan korupsi yang dilakukan oleh satu atau dua orang saja," ujar Ray Rangkuty kepada JPNN di Jakarta, Selasa (1/9) malam.
Baca Juga:
JAKARTA -- Langkah penyelidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap dugaan korupsi APBD Langkat, Sumut, tahun 2000-2007 senilai Rp102 miliar,
BERITA TERKAIT
- Pemerintah dan Swasta Harus Pererat Kerja Sama untuk Capai Target SDGs 2030
- KPK: Jika Tidak Ada Iktikad Baik, Bupati Mimika Akan Kami Jemput Paksa
- Bertemu Pimpinan MPR, Dubes Abdul Karim Ingin Indonesia Segera Buka Kedubes di Rwanda
- Gelar Halalbihalal, FPMM: Momentum Bersilaturahmi dan Deklarasi Dukungan Politik Menjelang Pilgub Maluku
- Perlu Kail, Syahganda Istilahkan Makan Siang Gratis Hanya Memberi Ikan
- Mendagri Tito Puji Kinerja dan Loyalitas Suhajar Diantoro Selama jadi Sekjen Kemendagri