Pemerintah Diminta Teliti Produk Taiwan

Pemerintah Diminta Teliti Produk Taiwan
Pemerintah Diminta Teliti Produk Taiwan
JAKARTA - Koordinator Masyarakat Bangga Terhadap Produk Indonesia, Alvin Lie, mendesak pemerintah RI agar segera melakukan penelitian terhadap seluruh produk Taiwan yang beredar di Indonesia. "Penelitian itu sangat penting, guna memastikan apakah produk-produk Taiwan yang membanjiri pasar Indonesia masuk secara legal dan aman bagi masyarakat Indonesia," tegas Alvin, dalam jumpa pers di press room DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (21/10).

Jika memang ditemukan bahwa produk-produk Taiwan itu ternyata membahayakan kesehatan dan keselamatan serta keamanan masyarakat, lanjut Alvin Lie, semestinya dapat segera di re-ekspor ke negara asalnya. Demikian juga halnya dengan proses masuknya berbagai produk Taiwan itu ke Indonesia. "Kalau pada akhirnya memang ditemukan bukti kuat, (bahwa) impor produk Taiwan ke Indonesia (masuk) secara ilegal, maka penyelesaian harus melalui jalur hukum. Karena cara-cara yang ilegal tersebut jelas merugikan negara," imbuhnya.

Sementara, menyikapi terjadinya razia terhadap produk mie instan produk Indonesia oleh pemerintahan Taiwan, politikus dari PAN itu menilai bahwa tindakan tersebut sarat dengan kepentingan politik dan perang dagang. "Mie instan produk Indonesia telah bersertifikasi SNI, serta memenuhi persyaratan keamanan dan kesehatan sebagaimana yang disyaratkan BPOM. Tapi karena mie instan itu menguasai dunia, maka dicari-cari celah untuk melarang peredarannya," kata Alvin.

Menurut Alvin, persyaratan layak konsumsi yang dibuat oleh Taiwan jelas terlalu mengada-ada, karena tidak mengacu pada standar internasional. Ini menurutnya merupakan sebuah penganiayaan terhadap produk mie instan Indonesia yang dimulai dari Taiwan, serta sebentar lagi (bisa saja) akan menjalar ke banyak negara di dunia.

JAKARTA - Koordinator Masyarakat Bangga Terhadap Produk Indonesia, Alvin Lie, mendesak pemerintah RI agar segera melakukan penelitian terhadap seluruh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News