Pemerintah Jerman Diminta Lindungi Masjid
Minggu, 26 Mei 2013 – 18:18 WIB
![Pemerintah Jerman Diminta Lindungi Masjid](https://cloud.jpnn.com/photo/image_not_found.jpg)
Pemerintah Jerman Diminta Lindungi Masjid
Para pelaku melakukan vandalisme dan menulisi pintu masjid di wilayah Düren dengan kata-kata "NSU masih hidup dan Anda akan menjadi korban berikutnya." Sedangkan dalam serangan yang terjadi tanggal 18 Mei, dua orang tak dikenal menempelkan poster anti-Islam di dinding sebuah masjid di Mainz. Serangan baru lainnya ke masjid dilakukan dengan cara melemparkan batu sehingga menyebabkan kerusakan.
KRM juga mencatat bahwa sekitar 30 serangan terjadi terhadap masjid di Jerman pada tahun 2012 lalu. Sembilan dari serangan itu termasuk pembakaran. "Aksi perusakan ini hanya yang diketahui, angka sebenarnya mungkin jauh lebih banyak,"lanjutnya.
KRM mengutuk insiden itu dan menuntut agar pemerintah Jerman mengayomi para pemeluk agama disana termasuk sarana ibadah yang disucikan seperti masjid. Pihaknya juga menegaskan bahwa sudah saatnya dibentuk sebuah unit dan keamanan negara untuk bersama-sama dengan umat Islam dan perwakilan dari asosiasi Muslim untuk membahas bagaimana masjid bisa lebih terlindungi.
Serangan terhadap Muslim dan tempat ibadah mereka telah meningkat selama bertahun-tahun di Jerman. Dan ini menunjukkan bahwa masalah tersebut harus ditangani tidak hanya oleh satuan keamanan, tetapi juga seluruh masyarakat. (Esy/jpnn)
JERMAN - Dewan Koordinasi Muslim di Jerman (KRM) meminta pemerintah di negeri itu melindungi dan menjamin kebebasan beribadah bagi para pemeluk agama
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Wamenaker Tekankan Pentingnya Kolaborasi untuk Tingkatkan Keterampilan Tenaga Kerja ASEAN
- Dijegal Alam, Serangan Balon Sampah Korut Gagal Mencapai Target
- Arab Saudi Luncurkan Layanan Smart Robot untuk Jemaah Haji di Madinah
- Serang Kapal Kargo yang Melintasi Teluk Aden, Houthi Mengeklaim Sedang Bela Palestina
- Tegas soal Aturan Haji, Arab Saudi Usir 82 Orang dari Tanah Suci
- Presiden Amerika Memohon Maaf Gegara Telat Kirim Bantuan ke Ukraina