Pemerintah Kurangi Penerbitan SUN

jpnn.com -
"Sekarang ini pemerintah harus stand ready menghadapi kondisi ketatnya likuiditas. Salah satu kebijakan yang kita tempuh adalah mengurangi penerbitan SUN yang diperkirakan mencapai 1,7 persen dari PDB," ungkap Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Depkeu Anggito Abimanyu di Jakarta, Senin (15/9).
Menurut Anggito, menurunnya harga minyak dunia akan membantu upaya pemerintah dan BI melakukan stabilitas pasar dan mengurangi kekeringan likuiditas pasar. BI pun siap melakukan beberapa operasi pasar (OP).
Langkah mengurangi penerbitan SUN mendapat sambutan baik dari Wakil Ketua Komisi XI Olly Dondokambey. Pengurangan SUN, menurut Olly bisa menstabilkan pasar obligasi.
"Baguslah pemerintah bertindak cepat. Sebab, bila penerbitan SUN tidak dihentikan sementara akan mendorong terjadinya lingkaran ekspektasi yang berpengaruh negatif pada situasi fiskal pemerintah. Selain itu posisi BI akan semakin berat dalam menjalankan fungsi moneternya, karena investor lebih memilih SUN dibanding SBI. Mau tidak mau, BI harus terus menaikkan BIB Rate dan ekspektasi inflasi akan semakin meninggi," jelasnya. (esy)
JAKARTA—Ketatnya likuiditas pasar saat ini mengharuskan pemerintah mengurangi jumlah penerbitan surat utang negara (SUN) 2008. Selain itu,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pemerintah Sahkan UU Perampasan Aset, KPK Siap Tindak Tegas Koruptor
- BMKG Prakirakan Sebagian Besar Kota di Indonesia Berpotensi Hujan, Ini Wilayahnya
- 5 Berita Terpopuler: Honorer Database BKN Ada yang Tak Bisa Jadi PPPK, Bantuan Rp 3 Juta Mengucur, Ini yang Terjadi
- Prof Nuh: Kepemimpinan Khofifah Sukses Mengatasi Kemiskinan
- 3 Kategori Honorer Tertutup Peluang jadi PPPK Paruh Waktu, Kena PHK
- Gema Waisak Pindapata Nasional 2025 Sukses Digelar, Menag Hingga Pramono Turut Hadir