Pemerintah Malaysia Didesak Menanggung Sarapan 2,8 Juta Siswa SD

Dia mengatakan wabah COVID-19 telah membuat situasi ekonomi masyarakat semakin parah.
Menurut laporan Departemen Statistik Nasional (DOSM), jumlah keluarga dengan pendapatan rata-rata di atas RM 10.970 (Rp 37,6 juta) per bulan (T20) telah menurun lebih dari 12 persen selama pandemi.
?
Pada periode yang sama, 20 persen dari jumlah keluarga berpendapatan RM4.851-RM10.970 per bulan (M40) telah beralih ke kelompok keluarga berpendapatan RM4.850 per bulan (B40).
"Hal ini secara tidak langsung mempengaruhi tumbuh kembang anak dan juga pendidikannya," kata Maszlee.
Menurut dia, proses membesarkan anak melalui makanan bergizi juga termasuk dalam proses pendidikan yang terintegrasi.
Program PSP juga akan memberi manfaat bagi 50.000 guru dan melibatkan 7.772 sekolah di seluruh negeri.
"Ini akan menguntungkan pemasok ayam, daging dan ikan serta barang basah lainnya seperti sayuran, roti, nasi lokal dan di dalam wilayah sekolah-sekolah tersebut," kata dia. (ant/dil/jpnn)
Kekurangan gizi di kalangan siswa SD masih menjadi masalah serius di Malaysia, program sarapan gratis dinilai dapat menjadi solusi
Redaktur & Reporter : Adil
- Biaya Haji Indonesia Lebih Mahal dari Malaysia
- Mantap! 2 UMKM Binaan Bea Cukai Nunukan Sukses Ekspor Produknya ke Malaysia
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..
- Sudirman Cup 2025: Sempat Tertinggal 0-2, Jepang Mengalahkan Malaysia
- Ibas Ingatkan Pentingnya Perlindungan PMI dan Penguatan Keamanan Perbatasan
- 45 PMI Dipulangkan dari Malaysia Melalui Pelabuhan Dumai, Ada yang Sakit Kulit