Pemerintah Pertahankan Harga BBM Bersubsidi
Selasa, 15 Maret 2011 – 02:42 WIB
Sementara itu, pengamat perminyakan yang juga Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Pri Agung Rakhmanto mengatakan, terkait harga BBM bersubsidi, pemerintah dan DPR harus mempertimbangkan betul perkembangan harga minyak dunia, terutama terkait dengan adanya bencana alam gempa dan tsunami di Jepang. "Di satu sisi, kejadian itu akan mengerem roda ekonomi Jepang, sehingga konsumsi energi akan turun, sehingga secara otomatis harga minyak akan ikut turun," ujarnya.
Namun, lanjut dia, pemerintah dan DPR tidak bisa berleha-leha mengharap penurunan harga minyak untuk menekan beban subsidi. Sebab, di sisi lain, faktor-faktor yang berpotensi mendorong harga minyak kembali naik masih tetap mengancam. "Misalnya, krisis di Timur Tengah," katanya.
Menurut Pri Agung, meski tensi di Timur Tengah sudah sedikit mereda, namun tidak ada yang bisa menjamin bahwa gejolak politik di kawasan negara-negara penghasil minyak itu akan segera usai. "Kalau Timur Tengah kembali bergejolak, maka faktor Jepang tidak akan cukup kuat untuk menekan harga minyak. Apalagi, jika ternyata Jepang cepat melakukan recovery ekonomi," terangnya.
Karena itu, kata dia, yang mesti dilakukan pemerintah dan DPR saat ini adalah berjaga-jaga untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan. Salah satunya, dengan segera mengubah asumsi harga minyak dalam APBN 2011 yang sebelumnya dipatok di level USD 80 per barel. "Tahun ini, harga minyak diperkirakan ada di kisaran USD 90 ? 95 per barel. Jadi, asumsi harga minyak harusnya menyesuaikan di kisaran itu," ujarnya.
JAKARTA - Fluktuasi harga minyak sepertinya tidak membuat pemerintah untuk melirik opsi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Per
BERITA TERKAIT
- Cetak Laba Rp 15,98 Triliun Pada Triwulan I 2024, Mayoritas Analis Rekomendasikan Beli Saham BBRI
- Semester I 2024: Pertamina Hulu Energi Catatkan Kinerja Cemerlang
- RUPST 2024 BRI Insurance Laporkan Kinerja Positif
- BRI & E9pay Perkuat Kolaborasi Layanan Finansial Bagi PMI di Korsel
- Pembiayaan Mikro dan Ultra Mikro BRI Capai Rp 622,6 Triliun
- Amartha Perkuat Komitmen Membangun Ekosistem Finansial Inklusif di Asia Tenggara