Pemerintah Revisi Target Penyelesaian Masalah Karhutla

Pemerintah Revisi Target Penyelesaian Masalah Karhutla
Kepala BNPB Willem Rampangilei saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (1/10). Foto: M Fathra Nazrul Islam

jpnn.com - JAKARTA - Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merevisi target penanganan masalah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dan asap, yang sebelumnya ditargetkan tuntas pertengahan Oktober 2015 menjadi awal November 2015.

“Saya harapkan dalam satu bulan selesai (penanganan karhutla, red). Kita lihat salah satu tantangan, di samping sifat gambut juga tantangan alam, masalah cuaca,” kata Kepala BNPB Willem Rampangilei saat konferensi pers tentang penanganan Karhutla di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (1/10).

Data BNPB hingga 1 Oktober 2015,  menyebutkan, sebaran titik api/hotspot di wilayah Sumatera terdapat di Sumatera Selatan sebanyak 168 titik. Sedangkan untuk wilayah kalimantan, jumlah titik api/hotspot terbanyak terdapat di Kalimantan Tengah yakni 494 titik.

Namun, Willem menampik anggapan bahwa BNPB kewalahan dalam menanggulangi bencana menahun ini. Apalagi, masih terdapat tantangan cukup berat yang dihadapi saat ini, yakni masih adanya aktifitas pembakaran lahan baru, sementara yang bekas terbakar kembali menyala.

“Kalau dikatakan kewalahan tidak. Kalau memang terkesan kewalahan, karena pada masa lalu itu terjadi kebakaran hanya pada satu provinsi yaitu Riau. Sedangkan tahun ini terjadi serentak di enam provinsi. Otomatis penanganannya berbeda,” katanya.(fat/jpnn)

JAKARTA - Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merevisi target penanganan masalah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News