Pemerintah Tak Akan Mengemis Bantuan Asing
Jumat, 29 Oktober 2010 – 04:24 WIB
PADANGPARIAMAN - Juru bicara Presiden Bidang Hubungan Internasional, Teuku Faizasyah, menyatakan, pemerintah RI siap menerima bila ada negara lain yang ingin memberikan bantuan bagi musibah gempa dan tsunami yang melanda Kabupaten Mentawai, Sumbar baru-baru ini. Namun demikian pemerintah tidak akan mengemis bantuan ke negara lain. Seperti tsunami Aceh, jelasnya, banyaknya negara lain yang memberikan bantuan barang justru menambah pengeluaran bagi pemerintah. Sementara bantuan berupa uang, katanya, lebih dapat dikelola secara transparans dan akuntabel.
Bila ada negara lain yang ingin membantu korban gempa di Mentawai, lanjutnya, mungkin akan lebih tepat bila bantuan yang diberikan itu berbentuk uang bukan berbentuk barang. Sebab, akan lebih mudah mengkoordinirnya ketimbang bantuan berbentuk barang yang memungkinkan terjadinya penambahan biaya bagi pemerintah.
Baca Juga:
"Posisinya kita tidak secara aktif meminta bantuan, tapi kalau ada negara-negara yang ingin memberikan bantuan berupa dana mungkin lebih tepat dari barang yang sifatnya kurang efektif. Bila barang biayanya akan lebih tinggi. Pengalaman kita bantuan barang ini biayanya lebih tinggi, karena beberapa ada yang kita ambil sendiri. Tapi untuk lebih jelasnya BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) yang lebih paham masalah itu,"ÂTeuku Padang Ekspres, Kamis (28/10).
Baca Juga:
PADANGPARIAMAN - Juru bicara Presiden Bidang Hubungan Internasional, Teuku Faizasyah, menyatakan, pemerintah RI siap menerima bila ada negara lain
BERITA TERKAIT
- 3 Kategori Orang Ini, Jangan Sampai Menjabat di Kabinet Prabowo-Gibran
- Nikmati Kemewahan Layanan Kesehatan Bedah Orthopedi-Vaskular di RS Premier Bintaro
- Jaring Potensi Petani Muda, Inilah 75 Nominee Young Ambassador Agriculture Pilihan Kementan
- Cetak Instruktur Fitness, PKS Konsisten Membangun Gaya Hidup Sehat di Masyarakat
- Perkumpulan Kader Bangsa Ingin Prabowo-Gibran Fokus Pada 3 Isu Ini
- Pakar Lingkungan UNP Sebut Air yang di Atas Baku Mutu Tidak Dapat Lagi Dikonsumsi