Pemicu Pembelian BBM Skala Besar

Pemicu Pembelian BBM Skala Besar
Pemicu Pembelian BBM Skala Besar
MATARAM-Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) biasanya diawali dengan fenomena kelangkaan BBM. Kelangkaan sering memicu antrean panjang kendaraan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Rencana kenaikan harga BBM ini juga akan memicu pembelian BBM dalam jumlah besar yag dilakukan secara bertahap oleh oknum masyarakat yang ingin memperoleh keuntungan.

‘’Dikhawatirkan akan terjadi penimbunan. Ini yang harus diantisipasi,’’ kata Ketua Fraksi Persatuan Gerakan Indonesia (PGI) DPRD NTB H Machsun Ridwainny kepada Lombok Post (Group JPNN).

Diberitakan koran ini, pemerintah pusat berencana menaikkan harga BBM menjadi Rp 6 ribu per liter untuk jenis premium dan solar mulai April mendatang. Kebijakan ini dipicu melonjaknya harga minyak dunia yang menembus angka USD 122 per barel. Padahal asumsi harga minyak dalam APBN USD 90 per barel. Sehingga jika BBM tidak dinaikkan, dikhawatirkan akan menjebol APBN.

Machsun yang juga pemilik dua SPBU di Lombok Timur ini menjelaskan, belum ada pembatasan premium maupun solar dari Depo Pertamina Ampenan jelang kenaikan harga BBM April mendatang. Meskipun diakui bahwa persediaan solar di SPBU seringkali kosong di akhir pekan. Sebab, Pertamina tidak mendistribusikan BBM di hari Minggu.

Untuk mengatur ketersediaan stok, lanjutnya, Depo Pertamina juga melakukan pengendalian jumlah BBM yang didistribusikan. Sebab pihak depo tidak bisa memastikan apakah droping BBM dari kapal tangker bisa berlabuh atau tidak.

MATARAM-Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) biasanya diawali dengan fenomena kelangkaan BBM. Kelangkaan sering memicu antrean panjang kendaraan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News