Pemilu Coblos Partai Tidak Membunuh Demokrasi
Di sisi lain, Direktur Eksekutif Center for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) Sholeh Basyari, juga menilai langkah untuk mengkaji ulang apakah sistim terbuka itu masih tepat pada saat ini.
"Kedua sistem ini pernah digunakan. Jadi, tinggal menilai mana yang paling tepat. Kalau saya pribadi melihat sistem terbuka ini lebih kepada kualitas parlemen," kata Sholeh.
Aktivis Nahdlatul Ulama ini meminta kepada partai-partai politik untuk tidak buru-buru menutup peluang mengkaji ulang tersebut.
"Ya, santai saja seharusnya. Biarkan saja bergulir di MK. Jangan latah dan buru-buru menolak. Seperti ketakutan saja akan ditinggal caleg-calegnya," pungkas Sholeh.(mcr8/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Eks Ketua DPP PKB Lukman Edy menilai sistem proporsional tertutup tidak membunuh demokrasi
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Kenny Kurnia Putra
- Menggagas Masa Depan: Kaesang, Generasi Muda, dan Demokrasi Pasca-Pemilu
- Kekuatan dan Ketenangan Hati Gibran di Tengah Pandangan Merendahkan
- Tokoh Sumbar & Bundo Kanduang Minta MK Putuskan Pemilu Ulang DPD RI
- Persiapan Pilkada 2024, PPP Siap Berkolaborasi dengan Parpol Lain
- Gelar Halalbihalal, FPMM: Momentum Bersilaturahmi dan Deklarasi Dukungan Politik Menjelang Pilgub Maluku
- Di Hadapan Hakim Konstitusi, Gerindra Sebut KPU Menggelembungkan Suara NasDem di Jabar