Pemondokan Haji Tak Kunjung Beres
Koordinasi Depag Lemah
Rabu, 08 Oktober 2008 – 12:20 WIB

Pemondokan Haji Tak Kunjung Beres
Sebelumnya, Direktur Pengelolaan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Sistem Informasi Haji (BPIH dan SIH) Depag Abdul Gafur Djawahir mengungkapkan, untuk musim haji tahun ini, sekitar 80 persen calon jamaah haji (CJH) Indonesia akan menempati pemondokan yang berjarak lebih dari 1.400 meter hingga 8 km dari Masjidilharam.
Menurut dia, pemerintah Indonesia akan menyewa sekitar 485 gedung untuk kuota jamaah yang mencapai 210.000 calon jamaah. Namun, sampai saat ini masih ada sekitar 5.000 pemondokan dalam proses penyelesaian dan menunggu tanda tangan kontrak dengan pemilik rumah.
Said mendesak pemerintah segera menyelesaikan kekurangan pemondokan di Makkah. Hal itu agar calon jamaah tidak waswas dan kebingungan soal akomodasi di Tanah Suci. ''DPR sudah memberikan kesempatan kepada pemerintah untuk mencari pemondokan sejak Maret 2008 lalu,'' tuturnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Asosiasi Konsumen Muslim Indonesia As'ad Nugroho mempertanyakan kendala pemerintah yang tidak memenuhi target penyelesaian pemondokan haji hingga setelah Lebaran. Hal itu, kata dia, harus dijelaskan kepada publik. ''Permasalahannya, apakah manajemen perumahan di Arab Saudi, persoalan harga, ketidakpastian jumlah jamaah, atau kurangnya keterbukaan informasi kepada jamaah. Ini harus ditelusuri,'' katanya.
JAKARTA - Kegagalan Departemen Agama mencari maktab atau pemondokan haji sesuai target mulai dikritisi berbagai pihak. Wakil Ketua Komisi VIII DPR
BERITA TERKAIT
- Umat Katolik Mengarak Patung Bunda Maria di PIK 2, Romo Didit Bicara Teladan Iman
- Riezky Aprilia Akui Tak Tahu Keterlibatan Hasto dalam Kasus Suap Wahyu Setiawan
- Sistem Ganjil Genap Tidak Berlaku pada 12-13 Mei, Libur & Cuti Bersama
- Panglima TNI Dampingi Presiden Saat Acara Halalbihalal Bersama Purnawirawan TNI AD
- Zarof Tersangka TPPU, Pakar: Langkah Progresif Sebelum UU Perampasan Aset Terwujud
- Bill Gates Beri Hadiah Boneka Paus ke Bobby Kertanegara