Pemuda Gay Ini Pilih Merantau ke Batam karena Sebebas Jakarta

Ketertarikannya dengan sejenisnya juga dirasakan sejak kecil. Namun dia baru berani berhubungan (seks) setelah pindah kerja ke Jambi, 2013 lalu. "Di sana saya dibawa ke komunitas gay dan saya merasa nyaman," ungkap Niko.
Tawaran kerja di Batam pun datang. Dia tak menolak. Dipikirannya, Batam adalah kota yang bebas layaknya Jakarta maupun Bali. "Apalagi banyak bule yang datang ke Batam kan," ucapnya genit.
Baik Adi maupun Niko, hingga kini masih bertahan dengan statusnya sebagai gay. Hal itu didasari kenyamanan karena lingkungan yang tak pernah mengusik kehidupan mereka. "Hidup sesuai keinginan, lahir batin tetap terpenuhi," tutur mereka.
Keduanya bukan tidak tahu akan resiko yang bakal dihadapi. Namun, resiko itu sedari awal dihindari dengan cara 'bermain' aman. "Sampai sekarang sehat, bebas dari virus (HIV/AIDS)," kata Niko juga Adi.
Dalam kesempatan itu, kedua pria ini mengharapkan agar jangan ada lagi diskriminasi terhadap mereka maupun kaum sejenisnya. "Gay itu orientasi. Sudah sebaiknya kita tidak saling mengganggu," harap Adi.(nji/ryh)
Menjalani hidup sebagai penyuka sesama jenis bukanlah hal yang mudah. Namun bagi sebagian mereka, jalan hidup yang berbeda itu justru memberi
Redaktur & Reporter : Budi
- PSN Rempang Eco City Tak Masuk Perpres yang Diteken Prabowo, Rieke: Batal!
- Gandeng Telkomsel, Pegatron Resmikan Smart Factory Berbasis AI dan 5G di Batam
- Sany Memperkenalkan Solusi Pemadam Kebakaran untuk Kota Padat
- 30 WN Vietnam Ditangkap, 2 Kapal Ikan Ilegal Diamankan di Perairan Indonesia
- Pemprov DKI Jakarta Buka Rekrutmen 1.652 Petugas PPSU
- Muhammadiyah Jakarta Minta Izin kepada Pramono Terkait Pembangunan Universitas