Pemuda Tentukan Nasib Malaysia

Pemuda Tentukan Nasib Malaysia
Pemuda Tentukan Nasib Malaysia
KUALA LUMPUR - Hari ini rakyat Malaysia menentukan calon pemimpinnya. Pada pemilihan raya (pemilu) ke-13 kali ini, untuk kali pertama selama 56 tahun terakhir, pihak partai oposisi memiliki peluang cukup besar untuk tampil sebagai pemenang.

Gelora reformasi hingga H-1 kemarin (4/5) hampir merata berkumandang di 13 negara bagian di Malaysia. "Ini kalilah" menjadi idiom yang terus dikobarkan para pendukung dan simpatisan koalisi Pakatan Rakyat yang dikomandani mantan Wakil Perdana Menteri (PM) Anwar Ibrahim.

Wartawan Jawa Pos Dian Wahyudi termasuk yang berkesempatan merasakan langsung aura kuat keinginan sebagian rakyat Malaysia tentang perlunya reformasi di negeri berpenduduk sekitar 29 juta tersebut. Setidaknya hal itu tertangkap dari semangat dan ekspresi ribuan warga Malaysia yang hadir di kampanye terbuka terakhir Pakatan Rakyat di Lembah Pantai, Kuala Lumpur (KL), tadi malam (4/5).

Selain putrinya, Nurul Izzah, Anwar juga turut hadir dan menyampaikan pidato politik. Kedatangan keduanya di arena kampanye dielu-elukan massa yang hadir sebagai simbol perubahan. Teriakan "reformasi" dan "ini kalilah" terus berkumandang bersahut-sahutan. "Kita belum pernah saksikan dalam sejarah Malaysia, rakyat bangkit seperti sekarang," seru Anwar membakar semangat massa yang hadir. Dia menegaskan bahwa saat ini adalah momentum bagi Malaysia untuk menuju perubahan ke arah lebih baik lewat pemilu.  

Di depan massa yang hadir, Anwar menandaskan bahwa yang berusaha didorong pihaknya selama ini tidak sekadar mengambil alih kekuasaan yang dipegang koalisi Barisan Nasional. Menurut dia, upaya merebut kekuasaan sejatinya bertujuan untuk mengembalikan hak-hak rakyat. "Semua uang rakyat yang kamu ambil secara haram akan kami ambil alih. Harta rakyat yang sudah dirompak wajib dikembalikan kepada rakyat," seru Anwar yang kembali disambut meriah massa.

Anwar lalu membeberkan komitmen-komitmen pihaknya jika diberi kesempatan oleh rakyat Malaysia untuk memimpin. Di antaranya adalah segera menurunkan harga minyak dan pendidikan gratis. "Insya Allah, kekuatan rakyat akan menang kali ini," tegasnya.

Meski demikian, di depan massa yang hadir, Anwar mengingatkan bahwa tetap ada peluang kecurangan yang bisa dilakukan penguasa yang memerintah hingga saat ini, yaitu potensi kecurangan terhadap hasil pemilu oleh penyelenggara pemilu (SPR). "Menang kalah itu urusan Allah, it"s not our business. Hanya, yang penting adalah ikhtiar untuk sama-sama menjaga suara rakyat ini agar tidak hilang," tandasnya.

Meski dalam pemilihan raya kali ini kelompok oposisi, oleh sejumlah pihak, banyak diunggulkan untuk menang tipis, koalisi Barisan Nasional sebagai incumbent juga tetap tak kalah optimistis. Dalam pernyataan resminya, PM Najib Razak sebagai pemimpin koalisi Barisan Nasional menyatakan bakal tetap bisa memenangi pemilu dan meneruskan pembangunan. "Kita semua akan tetap bisa meneruskan perjalanan bangsa ini ke arah melaksanakan transformasi secara menyeluruh," kata Najib mengungkapkan optimismenya.

Meski demikian, Najib menambahkan bahwa segalanya tetap bergantung kepada rakyat. Meneruskan pembangunan atau menyerahkan kepada sebuah ketidakpastian. "Saya merayu (mengajak, Red) kepada tuan-tuan dan puan-puan supaya meneliti, mendengar, dan berpikir dengan semasak-masaknya sebelum membuat keputusan tentang masa depan negara ini," tutur dia dalam pernyataan terbukanya.

Najib menegaskan, rakyat tidak boleh mudah diperdaya janji-janji kosong. "Tidak sepatutnya wujud ruang untuk mereka yang menabur janji kosong dan akhirnya tidak mampu ditunaikan, gemar menyebar fitnah. Memanipulasi fakta serta meraih sokongan berasaskan kebencian serta perpecahan," ucapnya kembali.

Sementara itu, soal kans pemenang pemilihan raya hari ini, pengamat politik dari Merdeka Center Ibrahim Suffian menyatakan, pihaknya belum berani memastikan. Menurut dia, selisih dukungan seperti yang tergambar dalam hasil survei lembaganya masih terlalu tipis.

Meski demikian, Ibrahim mengatakan, ada fenomena peningkatan dukungan terhadap Pakatan Rakyat pada hari-hari akhir menjelang pemilihan. Terutama dukungan yang semakin signifikan dari kaum muda.

Menurut Ibrahim, suara pemilih muda ini sangat signifikan dalam menentukan pihak yang akan tampil sebagai pemenang. Hal itu terkait dengan jumlah pemilih muda yang besar. Menurut dia, 52 persen dari sekitar 13 juta calon pemilih adalah kaum muda. "Dari penelitian kami, Pakatan menguat karena suara anak muda ini. Selain pemilih desa dan pemilih perempuan yang juga terus meningkat," papar Ibrahim saat dihubungi koran ini kemarin.

Ibrahim juga mengungkap fakta lain bahwa separo dari anak-anak muda tersebut telah meninggalkan daerah asal mereka untuk bekerja di wilayah perkotaan. "Mereka banyak bekerja di bandar (kota). Ini tantangan tersendiri. Kalau mereka mau balik dan menggunakan hak pilihnya, ini potensi kekuatan besar bagi Pakatan," ujarnya.

Sejauh ini, lanjut Ibrahim, pihaknya menangkap masih adanya semangat kaum muda untuk memberikan hak pilihnya. Hal itu berbeda dengan fenomena ketika pemilihan raya pada 2008. "Sejauh yang kami pantau, hari ini (kemarin) arus keluar Kuala Lumpur sesak. Semalam kita juga melihat jem (macet, Red) di arah menuju pantai timur," kata Ibrahim.

Berdasar pantauan koran ini yang kemarin sempat berkunjung ke Selangor, salah satu negara bagian Malaysia, kemacetan panjang memang terjadi di arus jalan yang meninggalkan KL. Kondisi tersebut berbeda dengan arus sebaliknya. (dyn/c9/kim)

KUALA LUMPUR - Hari ini rakyat Malaysia menentukan calon pemimpinnya. Pada pemilihan raya (pemilu) ke-13 kali ini, untuk kali pertama selama 56 tahun


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News