Penderita Gizi Buruk Diabaikan

Kasus Kematian Evi Aprilia, Komisi II Panggil Dinkes Serang

Penderita Gizi Buruk Diabaikan
Penderita Gizi Buruk Diabaikan
SERANG - Meninggalnya balita Evi Aprilia (4 tahun) membuat berbagai kalangan geram. Pasalnya, balita warga Kebon  Baru, RT 01/01, Sawah Luhur, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Provinsi Banten itu meregang nyawa lantaran menderita gizi buruk. Ironisnya lagi, bungsu pasangan Jamil, 28 dan Titik Fatmawati, 25 itu tewas karena tidak bisa dirawat di fasilitas kesehatan lantaran ketiadaan biaya.

Ketua Komisi II DPRD Kota Serang, Aan Nurhandiyat mengatakan berdasarkan informasi yang dia dapat, Evi Aprilia meninggal karena pneumonia (radang paru-paru, Red) dan gizi buruk. "Saya tidak tahu pasti Evi meniggal karena apa! Tapi ini keteledoran Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang,"terangnya kepada INDOPOS (JPNN Group), Rabu (14/4). Karena itu, pekan depan dewan akan memanggil pejabat Dinkes Serang guna menjelaskan persoalan itu.

"Bagaimanapun ini keteledoran Dinkes Serang. Karena tidak bisa membantu pengobatan warganya yang tidak punya biaya,â€Â cetus politisi yang akrab disapa Aan itu. Dia juga menudiang, Dinkes Serang tidak peduli terhadap Evi walau balita malang itu sejak dua tahun lalu menderita gizi buruk. â€ÂMustinya sudah diketahui siapa saja balita yang menderita gizi buruk," terangnya juga.

Apalagi, keluarga Evi yang masuk keluarga miskin tidak mendapatkan kartu Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda). "Ini bentuk kegagalan Dinkes Serang menyalurkan Jamkesda. Fasilitas kesehatan itu diperuntukkan bagi warga miskin agar bisa berobat gratis. Tapi kalo warga miskin masih sulit berobat untuk apa ada Jamkesda," cetusnya lagi. Padahal, program itu memakan dana yang tidak sedikit dari uang rakyat.

SERANG - Meninggalnya balita Evi Aprilia (4 tahun) membuat berbagai kalangan geram. Pasalnya, balita warga Kebon  Baru, RT 01/01, Sawah Luhur,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News