Penderita Kanker Kini Bisa Bernapas Lega, BRIN Ciptakan Inovasi Samarium
Rohadi menjelaskan, PRTRR juga menghasilkan kit radiofarmaka MIBI untuk mendeteksi fungsi jantung.
Kit radiofarmaka MDP difungsikan untuk mengetahui adanya kanker tulang primer maupun metastase tulang.
''Kit radiofarmaka DTPA untuk mengetahui fungsi ginjal dan MIBG bertanda I-131 untuk terapi kanker neuroblastoma,” ujar Rohadi.
Menurut dia, ada beberapa kendala dalam memproduksi radiofarmaka tersebut.
Yakni, produk ini mempunyai sifat radioaktif yang memiliki waktu paruh yang pendek.
Akibatnya, produk ini harus segera digunakan setelah dibuat dan tidak disimpan dalam waktu yang lama.
“Karena itu, diperlukan perencanaan produksi yang sangat cermat dengan memperhatikan sarana pengangkutan yang cepat untuk daerah luar Jakarta. Saat ini, radiofarmaka diproduksi di Jakarta,” jelasnya.
Rohadi berharap fasilitas kedokteran nuklir di Indonesia diperbanyak agar manfaatnya bisa dirasakan masyarakat secara luas.
Kini, rasa nyeri yang selama ini dirasakan penderita kanker bisa berkurang dengan pemberian Samarium (Sm) 153 EDTMP
- Alat BRIN Temukan Ladang Ganja 5 Hektare di Mandailing Natal Sumut
- 45 Persen Air Tanah di Jakarta Terkontaminasi, Vitopure S2-2G Solusinya
- Lestari Moerdijat Minta UMKM Harus Konsisten Tingkatkan Kualitas, Ini Tujuannya
- Konsisten Berinovasi dan Transformasi Digital, Bank Mandiri Raih ISO 56002 Kitemark
- Pecegahan Kontaminasi Bromat di AMDK Harus Dilakukan oleh Semua Pihak
- Di Halmahera Timur, BSKDN Kemendagri Beberkan Strategi Jaga Keberlanjutan Inovasi