Penderita Kanker Kini Bisa Bernapas Lega, BRIN Ciptakan Inovasi Samarium

Penderita Kanker Kini Bisa Bernapas Lega, BRIN Ciptakan Inovasi Samarium
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menciptakan inovasi produk Samarium (Sm) 153 EDTMP untuk meringankan nyeri para penderita kanker. Foto: tangkapan layar laman BRIN

Rohadi menjelaskan, PRTRR juga menghasilkan kit radiofarmaka MIBI untuk mendeteksi fungsi jantung.

Kit radiofarmaka MDP difungsikan untuk mengetahui adanya kanker tulang primer maupun metastase tulang.

''Kit radiofarmaka DTPA untuk mengetahui fungsi ginjal dan MIBG bertanda I-131 untuk terapi kanker neuroblastoma,” ujar Rohadi.

Menurut dia, ada beberapa kendala dalam memproduksi radiofarmaka tersebut.

Yakni, produk ini mempunyai sifat radioaktif yang memiliki waktu paruh yang pendek.

Akibatnya, produk ini harus segera digunakan setelah dibuat dan tidak disimpan dalam waktu yang lama.

“Karena itu, diperlukan perencanaan produksi yang sangat cermat dengan memperhatikan sarana pengangkutan yang cepat untuk daerah luar Jakarta. Saat ini, radiofarmaka diproduksi di Jakarta,” jelasnya.

Rohadi berharap fasilitas kedokteran nuklir di Indonesia diperbanyak agar manfaatnya bisa dirasakan masyarakat secara luas.

Kini, rasa nyeri yang selama ini dirasakan penderita kanker bisa berkurang dengan pemberian Samarium (Sm) 153 EDTMP

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News