Pendeta Saifuddin

Pendeta Saifuddin
Pendeta Saifuddin Ibrahim. Dok: tangkapan layar YouTube Saifuddin Ibrahim.

Muncul pandangan bahwa kemunduran yang terjadi di kalangan Islam diakibatkan oleh penjajahan Barat yang Kristen dan sekuler. Karena itu, untuk menghadapi ketidakadilan itu umat Islam harus kembali kepada ajaran Islam yang mempersatukan agama dan negara.

Untuk melawan ketidakadilan terjadilah serangan terhadap peradaban Barat seperti yang terjadi pada peristiwa 11 September. Amerika dianggap sebagai simbol penjajahan Barat terhadap Islam, dan karena itu harus dihancurkan.

Apakah kemunduran dan penderitaan Islam sepenuhnya disebabkan oleh penjajahan Barat? Tidak sepenuhnya demikian. Setidaknya, begitulah pandangan Ahmet T. Kuru, profesor sejarah Islam di Universitas Negeri San Diego, Amerika Serikat, dalam buku ‘’Islam, Otoritarianisme, dan Keterbelakangan: Perbandingan Global dan Sejarah (2019).

Kuru mengungkap fenomena negara-negara berpenduduk Islam yang mempunyai tingkat otoritarianisme tinggi dan tingkat kemajuan sosio-ekonomi rendah dibandingkan dengan rata-rata dunia.

Kuru menyebut bahwa kolonialisme Barat bukan penyebab tunggalnya. Dunia muslim sudah mengalami masalah politik dan sosioekonomi sebelum kolonialisasi. Negara-negara muslim itu sudah menjadi negara yang lebih maju dibanding Barat selama abad ke-7 sampai ke-11.

Ketika itu negara-negara muslim jauh lebih maju dalam hal peradaban dan ilmu pengetahuan dibanding Eropa yang masih berada pada masa jahiliyah. Kunci kemajuan adab Islam adalah munculnya kelas intelektual dan pedagang yang independen dari kekuasaan negara.

Pada saat itu Eropa masih dikuasai ortodoksi agama dan kekuasaan militer.

Titik balik terjadi pada abad ke-11 persekutuan antara ulama ortodoks Islam dan negara-negara militer mulai bermunculan. Persekutuan itu sedikit demi sedikit menghalangi kreativitas intelektual dan ekonomi dengan meminggirkan kelas intelektual dan borjuis di dunia muslim.

Menko Polhukam Mahfud MD kesal oleh video Pendeta Saifuddin itu, Ade Armando menganggap Saifuddin tidak punya akal sehat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News