Pendiri Bangsa Bercita-cita Bentuk Negara Adalah NKRI

Pendiri Bangsa Bercita-cita Bentuk Negara Adalah NKRI
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid saat sosialisasi Empat Pilar di hadapan warga Srengseng Sawah, Jakarta Selatan pada Sabtu (8/9/2018). Foto: Humas MPR

“Pancasila 22 Juni 1945 disepakati oleh semua,” ujarnya.

Namun setelah Indonesia diproklamasikan pada 17 Agustus 1945, sore harinya ada yang merasa keberatan dengan bunyi Sila I. Mereka lewat Bung Hatta melakukan lobi-lobi ke tokoh umat Islam atas bunyi Sila I Pancasila 22 Juni 1945 itu. Menghadapi yang demikian, Hidayat Nur Wahid mengatakan umat Islam dengan sikap lapang dada menerima keberatan dari tokoh Indonesia bagian timur itu hingga Sila I Pancasila berganti menjadi Ketuhanan yang Maha Esa.

“Dari sini menunjukkan bahwa umat Islam lebih mengedepankan persatuan Indonesia,” ujarnya. "Jadi umat Islam menyelamatkan Indonesia,” tegas Hidayat.

Peran umat Islam pada masa genting juga terjadi ketika Belanda dengan segala upaya ingin menjajah kembali Indonesia. Belanda dengan berbagai cara mencerai-beraikan Indonesia dengan berbagai perjanjian. Wilayah Indonesia yang luasnya dari Sabang sampai Merauke karena perjanjian yang dilakukan membuat wilayah Indonesia tercerai berai dalam berbagai negara. Disebut ada Sumatera, Madura, Sulawesi, Pasundan, dan banyak wilayah lainnya.

Melihat hal yang demikian, Hidayat Nur Wahid mengatakan ada tokoh umat Islam yang juga politisi tak rela Indonesia menyimpang dari cita cita pendiri bangsa. "Cita-cita pendiri bangsa bentuk negara Indonesia adalah NKRI,” ujarnya.

Tokoh yang bernama Muhammad Natsir dari Masyumi itu menurut Hidayat Nur Wahid pada tahun 1950 melakukan lobi-lobi kepada politisi parlemen.

“Natsir mengeluarkan mosi integral agar Indonesia kembali ke bentuk NKRI", ujarnya.

“Pada masa itu bentuk Indonesia RIS akibat perjanjian dengan Belanda", tambahnya.

Hidayat Nur Wahid mengajak kepada semua kalangan untuk meningkatkan pemahaman kepada dasar negara Indonesia agar dapat meneruskan cita-cita para pendiri bangsa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News